Kurikulum, Pembelajaran, dan
Suasana Akademik
|
5.1
Kurikulum
Kurikulum
di Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang berlaku saat ini ada dua kurikulum, yaitu
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 (khusus untuk angkatan mahasiswa 2013/2014
pada semester 1) yang terdiri dari
beberapa kelompok mata kuliah; yaitu kelompok Mata Kuliah Umum (MKU), kelompok Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP),
kelompok mata kuliah kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK), kelompok Mata
Kuliah Pendalaman dan Perluasan (MKPP), dan kelompok Mata Kuliah Kemampuan
Tambahan (MKKT).
MKU, MKP,
dan MKK mayor merupakan kelompok-kelompok mata kuliah wajib, sedangkan MKK
minor, MKPP, dan MKKT merupakan kelompok-kelompok mata kuliah pilihan. Dengan
adanya kelompok mata kuliah wajib dan pilihan itu, kurikulum Jurusan Pendidikan
Seni RUPA FPBS UPI 2006 menawarkan tiga pilihan bebas, altematif komposisi
pilihan bagi para mahasiswa, yaitu:
a. altematif
pilihan pertama: terdiri atas MKU, MKP, MKK mayor, dan MKPP;
b. altematif
pilihan kedua: terdiri atas MKU, MKP, MKK mayor, dan MKKT,
c. alternatif
pilihan ketiga: terdiri atas MKU, MKP, MKK mayor, dan MKK minor.
Mata kuliah MKPP/Ontop
merupakan paket yang disiapkan oleh jurusan untuk
ditawarkan kepada mahasiswa jurusan/program studi yang bersangkutan, sedangkan
mata kuliah MKKT dan MKK minor disiapkan oleh suatu
jurusan/program studi untuk ditawarkan kepada
mahasiswa jurusan/program studi lain. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
dan kemampuan lulusan yang diharapkan, setiap kelompok mata
kuliah mengandung fungsi berikut:
1)
Kelompok MKU berfungsi memberikan
dasar-dasar bagi pengembangan kepribadian guru dan
tenaga kependidikan lainnya.
2) Kelompok MKP berfungsi mengembangkan sikap dan wawasan
propesional kependidikan, dan berfungsi mengembangkan kemampuan/
keterampilan mengajar.
3) Kelompok MKK mayor berfungsi mengembangkan penguasaan
ilmu seni, mengembangkan keterampilan seni,
serta mengembangkan sikap positif terhadap bidang seni yang akan menjadi kewenangan
utama.
4) Kelompok MKPP berfungsi mengembangkan penguasaan kemampuan
yang lebih dalam dan/atau lebih luas dalam bidang seni.
5) Kelompok MKKT berfungsi mengembangkan penguasaan materi
dalam bidang studi lain yang akan menjadi kemampuan tambahan.
6) Kelompok MKK minor berfungsi mengembangkan penguasaan ilmu
(materi) dalam bidang studi lain yang
akan menjadi kewenangan tambahan.
Kelompok MKU disiapkan dan diselenggarakan oleh sebuah unit pelaksana yang
ditunjuk oleh Universitas. Kelompok MKDP
disiapkan dan dikelola oleh Fakultas Ilmu Pendidikan, sedangkan MKKP, MKK mayor, MKK minor, MKPP, dan MKKT dikemas dan dikelola oleh
jurusan/program studi yang membina bidang
studi yang bersangkutan.
Secara umum struktur
kurikulum Jurusan Pendidikan Seni Rupa terdiri 146 SKS dari sejumlah mata
kuliah dengan rincian sebagai berikut:
a. Mata Kuliah Umum (MKU) sebanyak 14 SKS);
b. MKP Program Kependidikan Guru terdiri dari:
-
Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP): 12 SKS
-
Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP): 12 SKS
-
Mata Kuliah Latihan Profesi (MKLP): 4 SKS
c.
MKK Program Studi
Kependidikan terdiri dari:
-
Mata Kuliah Keahlian Fakultas (MKK): 6 SKS
-
MKK Program Studi/Jurusan: 80 SKS
-
Mata Kuliah Kemampuan Tambahan (MKKT): 16 SKS
Standar kompetensi lulusan jurusan pendidikan seni
rupa adalah kemampuan memahami dasar-dasar konsep dan prinsip pendidikan seni
rupa di sekolah formal dan aplikasinya melalui proses pembelajaran. Untuk itu,
kompetensi utama lulusan yang jurusan adalah: 1) Menguasai dasar-dasar
pedagogis pendidikan seni rupa, 2) Menguasai dasar-dasar keilmuan (profesional)
pada bidang seni rupa, 3) Menguasai keterampilan berkarya seni rupa, 4)
Memiliki kepribadian yang mantap sebagai calon guru seni rupa, 5) Memiliki
kemampuan untuk berinterkasi keilmuan pada bidang seni rupa.
Kompetensi pendukung yang dimiliki oleh lulusan di antaranya menguasai pengkajian teori seni
dan bidang keahlian keterampilan berkarya seni seperti dalam bidang seni murni,
desain dan media pembelajaran serta kriya.
Kelompok
kemampuan pilihan berdasarkan Kurikulum 2006 diharapkan dapat membentuk lulusan
berdasarkan mata kuliah ontop yang telah dipilih yang terdiri atas: 1) Kelompok
mata kuliah Teori (Kritik Seni, Antropologi Seni dan Filsafat Seni); 2)
Kelompok Seni Murni (Seni Patung III, Seni Grafis III dan Seni Lukis III), kelompok
Media (DKV III, Ilustrasi III dan Media Pembelajaran II); serta Kelompok Seni
Kriya (Kriya tekstil dan Batik III,
Kriya Kayu III, Kriya Kramik III). Berdasarkan pemilihan tersebut, profil
lulusan yang diharapkan dapat menjadi kritikus dan kurator seni, seniman lukis,
dan atau kriyawan.
Sementara itu, dalam Kurikulum 2013 mata kuliah kelompok pilihan diarahkan
pada salah satu kemampuan secara komprehensif pada bidang seni murni, desain dan media pembelajaran serta kriya. Dari tiga
kelompok pilihan tersebut, mahasiswa angkatan 2013 mengontrak paket kurikulum
pilihan yang membekali mereka untuk menguasai
dan memahami konsep berkarya, keterampilan teknis dan estetis dalam
berkarya serta kemampuan untuk menyajikan dan mempertahankan karya di depan
sivitas akademika lainnya.
Berdasarkan tiga kompetensi lulusan yang diuraikan di
atas, diharapkan dapat dapat mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya
visiprogram studi.
Untuk mendukung kompetensi lulusan secara utuh maka dalam pelaksanaan kurikulum dijabarkan
dalam struktur mata kuliah yang dikategorikan dalam tiga tingkatan, yaitu: 1)
Pada tahap awal mahasiswa dibekali mata kuliah yang memberikan dasar-dasar
pengetahuan kependidikan, pembentukan kepribadian, dan seni baik berupa mata kuliah
praktik maupun teori; 2) Pada tahap berikutnya para mahasiswa dibekali sejumlah mata kuliah keahlian pada bidang
seni rupa dan pendidikan seni rupa; 3) Pada tahap akhir, para mahasiswa
berkesempatan untuk memperdalam
pengetahuan, minat dan bakatnya melalui mata kuliah pendalaman (ontop)
pada bidang seni rupa serta aplikasinya dalam proses pendidikan formal dan di
sekolah dan di masyarakat.
Struktur kurikulum yang tersebar dalam sejumlah mata
kuliah tersebut selanjutnya dijabarkan dalam deskripsi mata kuliah/modul,
silabus, SAP dan evaluasi pembelajaran. Pengembangan
kurikulum jurusan dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat, perkembangangan
disiplin ilmu dan kebutuhan lulusan. Untuk itu, dalam pengembangan kurikulum
diperhatikan prinsip tahapan (sequnce)
dan cakupan (scope) dan kedalaman materi yang harus dipelajari oleh lulusan.
Proses pembelajaran yang dilakukan selain berorientasi pada penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) sebagai hard skills, juga diarahkan untuk menguasai keterampilan kepribadian dan perilaku (soft
skills)yangdapat
diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi
sesuai dengan perkembangan zaman di masyarakat.
Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka terdapat mekanisme
penjaminan mutu dalam pelaksanaan kurikulum, diantaranya: 1)Seleksi penjaringan
mahasiswa baru yang dilakukan melalui jalur Undangan, SNMPTN, maupun UM-UPI; 2)
Penetapan kepakaran ilmu dosen sebagai pelaksana kurikulum; 3) Penetapan
sebaran mata kuliah untuk membentuk kompetensi lulusan secara utuh; 4).
Memberlakukan DO bagi mahasiswa yang tidak berhasil menyelesaikan kuliahnya
selama 14 semester.
5.1.1
Kompetensi
5.1.1.1 Uraikan secara ringkas kompetensi utama
lulusan
Kompetensi utama lulusan Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI adalah:
1) Menguasai dasar-dasar pembelajaran
(pedagogik) pendidikan seni rupa, 2) Menguasai dasar-dasar keilmuan
(profesional) pada bidang seni rupa, 3) Menguasai keterampilan teknis dalam
berkarya seni rupa, 4) Memiliki kepribadian yang mantap sebagai calon guru seni
rupa, 5) Memiliki kemampuan untuk berinterkasi keilmuan pada bidang
pendidikan seni rupa dan ilmu seni rupa. Melalui penguasaan kompetensi utama
tersebut, diharapkan tercipta profil lulusan yang mampu mengembangkan
dan mengaplikasikan ilmu pendidikan seni rupa untuk kepentingan masyarakat
baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
|
5.1.1.2 Uraikan secara ringkas kompetensi pendukung
lulusan
Kompetensi pendukung lulusan adalah menguasai bidang keahlian dalam bidang Kompetensi
pendukung yang dimiliki oleh lulusan
di antaranya menguasai pengkajian teori seni dan bidang keahlian
keterampilan berkarya seni seperti dalam bidang seni murni, desain dan kriya
sehingga terciptanya profil lulusan yang mampu mengembangkan disiplin ilmu
seni rupa (murni, desain, dan kriya) untuk kepentingan masyarakat.
|
5.1.1.2
Uraikan
secara ringkas kompetensi lainnya/pilihan lulusan
Kompetansi lain/pilihan lulusan berdasarkan Kurikulum 2006 adalah
menghasilkan tenaga profesional dalam bidang: teori seni (Kritik Seni, Antropologi Seni dan Filsafat
Seni); Seni Murni (Seni Patung III, Seni Grafis III dan Seni Lukis III),
kelompok Media (DKV III, Ilustrasi III dan Media Pembelajaran II); serta Seni
Kriya (Kriya tekstil dan Batik III, Kriya Kayu III, Kriya Kramik III). Berdasarkan
pemilihan tersebut, profil lulusan yang diharapkan dapat menjadi kritikus dan
kurator seni, seniman lukis, dan atau kriyawan.
Kompetensi pilihan bagi mahasiswa angkatan 2013
berdasarkan Kurikulum 2013 akan diarahkan untuk menguasai salah satu kelompok
kelahlian dari kelompok seni murni, desain dan media pembelajaran, serta
kelompok kriya)
|
Catatan: Pengertian tentang kompetensi utama,
pendukung, dan lainnya dapat dilihat
pada Kepmendiknas No. 045/2002.
5.1.2
Struktur Kurikulum
5.1.2.1
Jumlah sks PS (minimum untuk kelulusan) : 146
sks yang tersusun sebagai
berikut:
Jenis
Mata Kuliah
|
sks
|
Keterangan
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
Mata Kuliah Wajib
|
128
|
|
Mata Kuliah Pilihan
|
18
|
|
Jumlah Total
|
146
|
|
5.1.2.2 Struktur kurikulum
berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester
Smt
|
Kode MK
|
Nama Mata Kuliah*
|
Bobot
sks
|
SKS MK dalam Kurikulum
|
Bobot Tugas ***
|
Kelengkapan****
|
Unit/ Jur/ Fak Penyeleng-gara
|
||||
Inti**
|
Insti-tusional
|
Deskripsi
|
Silabus
|
SAP
|
|||||||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
(8)
|
(9)
|
(10)
|
(11)
|
|
I
|
KU...
|
Pend.
Agama …
|
2
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
MKDU
|
|
|
KU106
|
Pend. Bahasa Indonesia
|
2
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
MKDU
|
|
|
RK111
|
Bahasa
Inggris
|
2
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK112
|
Sejarah SR Indonesia I
|
2
|
2
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK211
|
Nirmana 2 Dimensi
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK222
|
Menggambar Geometris
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK212
|
Menggambar Anatomi Plastis
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK214
|
Menggambar
Bentuk
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK113
|
Konsep
Pendidikan Seni
|
2
|
2
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
II
|
KU105
|
Pend. Kewarganegara-an
|
2
|
-
|
2
|
-
|
√
|
√
|
-
|
MKDK
|
|
|
KU108
|
Pend. Jasmani dan Olah Raga
|
2
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
MKDK
|
|
|
KD300
|
Landasan Pendidikan
|
2
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
MKDK
|
|
|
KD301
|
Perkembangan Peserta Didik
|
2
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
MKDK
|
|
|
RK121
|
Sejarah
SR Indonesia II
|
2
|
2
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK122
|
Tinjauan
Seni
|
2
|
2
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK221
|
Nirmana
3 Dimensi
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK213
|
Menggambar Konstruktif
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK223
|
Menggambar
Model
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK224
|
Fotografi
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
III
|
RK500
|
Belajar dan Pembel-ajaran
Seni Rupa
|
2
|
2
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK131
|
Sejarah SR Islam
|
2
|
2
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK132
|
Sejarah
Seni Rupa Asia
|
2
|
2
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK231
|
Ornamen
Nusantara
|
2
|
2
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK232
|
Komputer
Grafis
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK233
|
Kriya
Keramik I
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK234
|
Kriya
Anyam
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK235
|
Kriya
Kayu I
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK236
|
Ilustrasi
I
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
IV
|
KD302
|
Bimbingan dan Konseling
|
3
|
-
|
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
MKDK
|
|
|
KD303
|
Kurikulum dan
Pembelajaran
|
3
|
-
|
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
MKDK
|
|
|
KD304
|
Pengelolaan Pendidikan
|
2
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
MKDK
|
|
|
RK341
|
Manajemen Seni
|
2
|
2
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK241
|
Kriya Tekstil dan Batik I
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK242
|
Desain Komunikasi Visual I
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK441
|
ILustrasi II
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK442
|
Kriya Keramik II
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
V
|
KU…
|
Seminar Pend. Agama ….
|
2
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
MKDU
|
|
|
RK151
|
Sejarah Seni Rupa Barat
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK251
|
Seni Patung I
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK252
|
Seni Lukis I
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK253
|
Seni
Grafis I
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK455
|
Kriya Tekstil dan Batik
II
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK456
|
Desain Komunikasi
Visual II
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK457
|
Kriya Kayu II
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
VI
|
KU400
|
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
|
2
|
-
|
2
|
-
|
|
|
-
|
LPPM
|
|
|
RK501
|
Evaluasi Pembelajaran
Seni Rupa
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK502
|
Perencanaan
Pembelajaran Seni Rupa
|
2
|
2
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK503
|
Media Pembelajaran Seni
Rupa I
|
3
|
3
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
BS301
|
Kewirausahaan
|
3
|
-
|
3
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
VII
|
RK504
|
Metode Penelitian Pend.
Seni Rupa
|
3
|
3
|
3
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK572
|
Kritik Seni
|
3
|
3
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK573
|
Antropologi Seni
|
3
|
3
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK574
|
Filsafat Seni
|
3
|
3
|
-
|
-
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK471
|
Seni Patung III
|
4
|
4
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK472
|
Seni Grafis III
|
4
|
4
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK473
|
Seni Lukis III
|
4
|
4
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK474
|
Desain Komunikasi Visual III
|
4
|
4
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK475
|
Ilustrasi III
|
4
|
4
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK476
|
Media Pembel. Seni Rupa
II
|
4
|
4
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK477
|
Krya Textil dan Batik
III
|
4
|
4
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK478
|
Kriya Kayu III
|
4
|
4
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK479
|
Kriya Keramik III
|
4
|
4
|
-
|
√
|
√
|
√
|
-
|
Jurusan
|
|
VIII
|
RK598
|
SKRIPSI
|
6
|
6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK599
|
Sidang Ujian
|
0
|
0
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jurusan
|
|
|
RK600
|
Penciptaan
|
6
|
6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Jurusan
|
|
Total
sks
|
|
146
|
|
|
* Tuliskan
mata kuliah pilihan sebagai mata kuliah pilihan I, mata kuliah pilihan II, dst.
(nama-nama mata kuliah pilihan yang dilaksanakan dicantumkan dalam tabel
5.1.3.)
** Menurut rujukan peer group / SK Mendiknas 045/2002 (ps.
3 ayat 2e)
*** Beri tanda √ pada mata kuliah yang dalam penentuan nilai
akhirnya memberikan bobot pada tugas-tugas (praktikum/praktek, PR atau makalah)
≥ 20%.
****
Beri tanda √ pada mata kuliah yang dilengkapi dengan deskripsi, silabus,
dan atau SAP. Sediakan dokumen pada saat
asesmen lapangan.
5.1.2
Mata kuliah pilihan yang dilaksanakan dalam tiga
tahun terakhir.
Smt
|
Kode MK
|
Nama MK (Pilihan)
|
Bobot sks
|
Bobot Tugas*
|
Unit/ Jur/ Fak Pengelola
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
I
|
KU...
|
Pend. Agama … *)
|
2
|
|
Jurusan MKDU
|
V
|
KU…
|
Seminar Pend. Agama ….*)
|
2
|
|
Jurusan MKDU
|
VII
|
RK573
|
Antropologi Seni
|
3
|
√
|
Jurusan
|
|
RK574
|
Filsafat Seni
|
3
|
√
|
Jurusan
|
|
RK471
|
Seni Patung III
|
4
|
√
|
Jurusan
|
|
RK472
|
Seni Grafis III
|
4
|
√
|
Jurusan
|
|
RK473
|
Seni Lukis III
|
4
|
√
|
Jurusan
|
|
RK474
|
Desain Komunikasi Visual III
|
4
|
√
|
Jurusan
|
|
RK475
|
Ilustrasi III
|
4
|
√
|
Jurusan
|
|
RK476
|
Media Pembel. Seni
Rupa II
|
4
|
√
|
Jurusan
|
|
RK477
|
Krya Textil dan Batik
III
|
4
|
√
|
Jurusan
|
|
RK478
|
Kriya Kayu III
|
4
|
√
|
Jurusan
|
|
RK479
|
Kriya Keramik III
|
4
|
√
|
Jurusan
|
Total sks
|
|
|
|
* beri tanda √ pada mata kuliah yang dalam penentuan
nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-tugas (praktikum/praktek, PR atau makalah) ≥ 20%.
5.1.4 Tuliskan substansi praktikum/praktek yang
mandiri ataupun yang merupakan bagian dari mata kuliah tertentu, dengan
mengikuti format di bawah ini:
No.
|
Nama
Praktikum/Praktek
|
Isi
Praktikum/Praktek
|
Tempat/Lokasi
Praktikum/Praktek
|
|
Judul/Modul
|
Jam
Pelaksanaan
|
|||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
1.
|
Nirmana 2 Dimensi
|
Praktek Nirmana
2 Dimensi
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
2.
|
Menggambar Geometris
|
Tuntunan
Menggambar Geometris
|
09.00-11.30
|
Jurusan
|
3.
|
Menggambar Anatomi
Plastis
|
Menggambar
Anatomi
|
09.00-11.30
|
Jurusan
|
4.
|
Menggambar Bentuk
|
Panduan
Menggambar Bentuk
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
5.
|
Nirmana 3 Dimensi
|
Praktek Nirmana
2 Dimensi
|
07.00-09.30
|
Jurusan
|
6.
|
Menggambar Konstruktif
|
Dasar-Dasar
Teknik Menggambar Konstruksi
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
7.
|
Menggambar Model
|
Panduan
Menggambar Model
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
8.
|
Fotografi
|
Dasar-Dasar
Fotografi Manual dan Digital
|
09.00-11.30
|
Jurusan
|
9.
|
Belajar dan
Pembelajaran Seni Rupa
|
Keterampilan
Dasar Mengajar
|
07.00-08.40
|
Jurusan
|
10.
|
Komputer Grafis
|
Dasar-Dasar
Komputer Grafis
|
07.00-10.20
|
Jurusan
|
11.
|
Kriya Keramik I
|
Panduan Praktek
Berkarya Keramik 1
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
12.
|
Kriya Anyam
|
Panduan dan
Teknik Menganyam Dasar
|
09.00-11.30
|
Jurusan
|
13.
|
Kriya Kayu I
|
Pedoman
danPraktek Kriya Kayu I
|
07.00-08.40
|
Jurusan
|
14.
|
Ilustrasi I
|
Teknik
Menggambar Ilustrasi I
|
07.00-10.20
|
Jurusan
|
15.
|
Kriya Tekstil dan Batik I
|
Praktek Dasar
Membatik
|
07.00-10.20
|
Jurusan
|
16.
|
Desain Komunikasi Visual I
|
Dasar-Dasar
Praktek Desain Komunikasi Visual I
|
09.00-11.30
|
Jurusan
|
19.
|
Seni Patung I
|
Panduan Praktek
Berkarya Patung I
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
20.
|
Seni Lukis I
|
Panduan
Praktek Melukis I
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
21.
|
Seni
Grafis I
|
Panduan Teknisk
Seni Grafis I
|
07.00-10.20
|
Jurusan
|
22.
|
Ilustrasi II
|
Teknik
Menggambar Ilustrasi II
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
23.
|
Kriya Keramik II
|
Panduan Praktek
Berkarya Keramik II
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
24.
|
Kriya Tekstil dan
Batik II
|
Praktek
pengolahan Zat Warna Alam (ZPA)
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
25.
|
Desain Komunikasi
Visual II
|
Panduan Praktek Desain
Komunikasi Visual II
|
07.00-10.20
|
Jurusan
|
26.
|
Kriya Kayu II
|
Pedoman Praktek
Kerja Kriya Kayu II
|
07.00-10.20
|
Jurusan
|
27.
|
Seni Patung II
|
Panduan Praktek
Berkarya Patung II
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
28.
|
Seni Grafis II
|
Panduan Teknisk
Seni Grafis II
|
09.00-11.30
|
Jurusan
|
29.
|
Seni Lukis II
|
Panduan Praktek
Melukis II
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
30.
|
Perencanaan
Pembelajaran Seni Rupa
|
Panduan
Pengembangan Rencana Pembelajaran
|
07.00-08.40
|
Jurusan
|
31.
|
Media Pembelajaran
Seni Rupa I
|
Pengembangan dan
Produksi Media I
|
09.00-11.30
|
Jurusan
|
32.
|
Seni Patung III
|
Panduan
Dasar-Dasar Melukis I
|
07.00-10.20
|
Jurusan
|
33.
|
Seni Grafis III
|
Panduan Teknik
Seni Grafis II
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
34.
|
Seni Lukis III
|
Panduan Praktek
Melukis III
|
07.00-10.20
|
Jurusan
|
35.
|
Desain Komunikasi Visual III
|
Panduan Praktek
Desain Komunikasi Visual II
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
36.
|
Ilustrasi III
|
Teknik
Menggambar Ilustrasi III
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
37.
|
Media Pembel. Seni
Rupa II
|
Pengembangan dan
Produksi Media II
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
38.
|
Krya Tekstil dan
Batik III
|
Proses dan
teknik Pewarnaan Kain Batik dengan Warna Napthol dan Indigosol
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
39.
|
Kriya Kayu III
|
Pedoman Praktek
Kerja Kriya Kayu III
|
13.00-16.20
|
Jurusan
|
40.
|
Kriya Keramik III
|
Panduan Praktek
Berkarya Keramik III
|
07.00-10.20
|
Jurusan
|
5.2. Peninjauan Kurikulum dalam 5 Tahun Terakhir
Proses peninjauan kurikulum dilakukan dengan
tujuan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana
implementasi kurikulum dalam
proses perkuliahan. Pihak yang terlibat dalam peninjauan kurikulum adalah
pimpinan jurusan, tim pengembangan kurikulum jurusan, dosen, stakeholder
terkait yang memanfaatkan lulusan serta alumni.
Praktek penyusunan dan pengembangan Kurikulum
2006 dirasakan kurang terencana dengan baik sehingga tim penyusun kurikulum
jurusan belum sempat melibatkan stakeholder terkait. Berdasarkan pengalaman
tersebut, dalam penyusunan Kurikulum 2013 telah dilakukan beberpa
penyempurnaan baik dari sisi urutan (sequence) maupun cakupan materi dan
substansi kaijian dengan melibatkan berbagai pihak terkait yang terdiri dari:
para dosen pengampu mata kuliah; konsultan ahli pendidikan, seni, dan
kurikulum, serta pihak pengguna lulusan seperti kepala diknas dan kepala
sekolah atau industri lainnya.
Proses peninjauan kurikulum dalam bentuk revisi
kurikulum dan pembelajaran selama ini dilakukan pada tataran praktis, hanya
mengubah bagian-bagian tertentu yang
dipandang perlu. Perubahan struktur kurikulum dalam arti nama mata kuliah
tidak dilakukan karena secara administratif perlu dilakukan perubahan secara
formal.
Perubahan kurikulum dilakukan dengan pertimbangan
akademis dan pertimbangan praktis. Dasar pertimbangan akademis dilakukan
untuk menyesuaikan perkembangan ilmu pendidikan seni dan seni serta kebutuhan
pengguna lulusan di lapangan. Sementara itu, dasar pertimbangan praktis
berkaitan dengan sampai seberapa jauh isi kurikulum dapat dimodimodifikasi
dan dikembangkan muatan-muatan materinya
sebagai upaya untuk memperkuat perwujudan visi dan misi dalam
membentuk kompetensi lulusan dan pencapaian sasaran kerja jurusan.
Mekanisme peninjauan kurikulum yang telah
dilakukan di antaranya: 1) Mereview dan merefleksi hasil pembelajaran dalam
tiap semester oleh tim pengajar berdasarkan kelompok mata kuliah; 2) Refleksi
dan diskusi permasalahan-permasalah yang muncul dalam pembelajaran dan
penanganannya; 3) Menetapkan tim khusus pada tingkat jurusan untuk mereview
kurikulum berdasarkan hasil masukan dari kegiatan diskusi; 4). Validasi
kurikulum oleh didampingi tim ahli; 5) Sosialisasi kurikulum hasil revisi
pada tingkat Jurusan; 6). Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kurikulum
hasil revisi oleh Tim ahli yang ditunjuk oleh jurusan; 7) Implementasi dari
revisi kurikulum yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil kajian selama 5 tahun terakhir ini, implementasi kurikulum 2006
dirasakan masih ada beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki, di antaranya:
1. Penempatan kelmopok mata kuliah perluasan dan
pendalaman (MKPP) pada semester ganjil (Semster VII) berdampak kurang
seimbangnya tugas dosen antara semester ganjil dan genap. Tugas mengajar pada
semester ganjil lebih banyak dari pada tugas mengajar pada semster genap.
2. Penempatan mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
Seni Rupa sebagai salah satu Mata
Kuliah Keahlian Profesi (MKKP) dan Mata Kuliah Komputer Grafis pada semester
awal (Semester III) dirasakan kurang tepat karena pada umumnya mahasiswa
belum tuntas menguasai materi dasar keahlian di jurusan;
3. Penempatan mata kuliah Metode Penelitian
Pendidikan Seni Rupa sebaiknya ditempatkan tidak terlalu akhir (semester VII)
sehingga para mahasiswa sejak dini sudah ada bayangan orentasi penelitian.
|
Tuliskan
hasil peninjauan tersebut, mengikuti format tabel berikut.
No
|
No. MK
|
Nama MK
|
MK
Baru/
Lama/Hapus
|
Perubahan pada
|
Alasan Peninjauan
|
Atas Usulan/ Masukan dari
|
Berlaku mulai Sem./Th.
|
|
Silabus/
SAP
|
Buku Ajar
|
|||||||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
(8)
|
(9)
|
1.
|
RK232
|
Komputer Grafis
|
Komputer Grafis
|
v
|
v
|
Terjadinya
tumpang tindih materi dan tujuan pembelajarn dengan mata kuliah DKV
|
Tim Pengajar
|
Ganjil/ 2008
|
2.
|
RK500
|
Belajar dan Pembelajaran Seni Rupa
|
Belajar dan Pembelajaran Seni Rupa
|
v
|
v
|
Mahasiswa belum tuntas dalam menguasai
materi jurusan
|
Tim Pengajar
|
Ganjil/ 2008
|
3.
|
RK504
|
Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa
|
Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa
|
v
|
v
|
Ada sejumlah mahasiswa yang masa studinya
cepat belum bisa menontrak skripsi karena mata kuliah Metode Peneilitian
Pendidikan Seni Rupa belum dikontrak
|
Tim Pengajar
|
Ganjil/ 2009
|
5.3
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Sistem pembelajaran di Jurusan Pendidikan Seni Rupa
dibangun berdasarkan tujuan, ranah belajar dan hierarki yang telah telah
dikembangkan selama ini. Berdasarkan tujuan pembelajaran, kegiatan proses pembelajaran dirancang untuk memberikan
kompetensi lulusan sebagai calon pendidik seni rupa. Untuk mendukung dan
mengokohkan tujuan kurikulum dan pembelajaran dilakukan atas tiga landasan
utama: 1) Kebutuhan dan karakteristik
peserta didik (landasan psikologis); 2)
Tuntutan masyarakat (landasan sosiologis), serta 3) Perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. Selain itu pula, dalam mengembangkan kurikulum
dan pembelajaran, Jurusan Pendidikan Seni Rupa selalu memperhatikan landasan filosofis serta keyakinan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ranah pengembangan pembelajaran dikembangkan secara berjenjang mulai dari
yang sifatnya sederhana menuju ke hal yang kompleks. Selain itu, ranah
pembelajaran juga mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara
terintegrasi.
Sejalan dengan tujuan dan ranah pembelajaran yang dikembangkan maka
pengembangan materi pembelajaran dirancang dengan mempertimbang-kan tingkat
kesulitan tertentu. Proses pembelajaran yang dilakukan dikembangkan dengan
memperhatikan tahapan secara hierakhis. Pelaksanaan pembelajaran dirancang dan dilakukan mulai
dari dari mengkaji teori dasar menuju teori lanjutan. Begitu pula dalam mata
kuliah praktek, penyajian pembelajaran praktek dirandang mulai dari praktek
dasar menuju praktek lanjutan secara berjenjang. Dengan demikian, pemilihan
materi dan pelaksanaan mata kuliah disesuaikan dengan hierarki pembentukan
kompetensi mahasiswa mulai semester awal sampai semester akhir. Pada semester
awal, mahasiswa dibekali dengan mata kuliah dasar yang berisi ilmu pengetahuan
dasar baik mata kuliah umum, pendidikan, maupun seni. Selanjutnya, pada
semester lanjut mereka dibekali dengan mata kuliah yang bersifat pendalaman
materi, baik mata kuliah pendidikan,maupun seni. Pada semester akhir, mahasiswa
diberikan peluang untuk menerapkan pengetahuan dan pengalamannya baik di
sekolah maupun di masyarakat secara langsung dalam bentuk kegiatan PLP serta
penulisan karya ilmiah berupa skripsi kajian atau penciptaan
Pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa menggunakan berbagai
strategi dan metode pembelajaran yang menantang para mahasiswa. Penggunaan
strategi dan metode yang tepat akan menjadi motivasi tersendiri baik bagi dosen
maupun mahasiswa dalam melaksanakan proses pembalajaran di ruang kuliah.
Ketepatan penggunaan strategi dan teknik pembelajaran juga dapat mendorong
mahasiswa untuk berpikir kritis dan melakukan eksplorasi sehingga kaya akan
pengalaman belajar. Penerapan strategi dan teknik pembelajaran juga aakan
memiliki dampak terhadap kemampuan berkreasi dan bereksperimen dengan
memanfaatkan aneka sumber yang up to date yang tersedia di lingkungan
sekitanya.
Mekanisme perkuliahan sejalan dengan pedoman akademik yang dikembangkan
oleh universitas. Pada tahap perencanaan pembelajaran, setiap dosen
mempersiapkan dan mengembangkan
materi/bahan ajar, mereview silabus dan atau SAP, serta menyusun dan
mengembangkan handout melalui kegiatan lokakarya yang dilakukan menjelang
pelaksanaan awal semester. Melalui lokakarya tersebut maka diperoleh
kesepakatan-kesepakatan mengenai tujuan perkuliahan, materi yang akan
dikembangkan serta instrumen evaluasi yang akan dikembangkan.
Mekanisme kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan pembelajaran dilakukan
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan akhir pembelajaran. Kegiatan yang
dilakukan dalam memonitor pelaksanaan pembelajaran, di antaranya: 1) Mengecek
juamlah pertemuan dan materi yang disampaikan dalam pemebalajaran; 2) Refleksi
antara tim pengajar berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
pada awal, tengah, dan akhir semester dalam untuk mengecek kualitas proses dan
hasil pembelajaran; 3) Penyebaran angket yang diberikan kepada mahasiswa untuk
memonitor kinerja dosen selama proses pembelajaran. Penggunaan angket dalam
memonitor perkuliahan ini berisi penilaian tentang: kualitas materi yang
disampaikan, penguasaan bahan ajar, metode pengajaran, pengelolaan kelas,
kemampuan untuk memotivasi mahasiswa agar terlibat dalam pembelajaran, dan
evaluasi yang dilakukan; dan 4) Tindak lanjut penyelesaian masalah sesuai
dengan masalah yang dihadapi.
5.3.1 Mekanisme Penyusunan Materi Kuliah dan
Monitoring Perkuliahan
Jelaskan mekanisme penyusunan materi kuliah dan
monitoring perkuliahan, antara lain kehadiran dosen dan mahasiswa, serta materi
kuliah.
Mekanisme
penyusunan materi kuliah berangkat dari standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang harus dimiliki oleh lulusan. Setelah ditentukan standar kompetensi
dan kompetensi dasar, selanjutnya dijabarkan dalam bentuk mata kuliah
serumpun agar tidak terjadi tumpang tindih dari segi tujuan dan materi
pembelajaran. Semua dosen diwajibkan menyusun silabus dan satuan acara
perkuliahan (SAP).
Mekanisme
monitoring pelaksanaan perkuliahan pada awal perkuliahan dan kehadiran dosen
dan mahasiswa dilakukan dengan menyiapkan format daftar kehadiran dosen dan
format daftar kehadiran mahasiswa.
Pada
saat perkuliahan berjalan, kegiatan monitoring perkuliahan dilakukan melalui
Pengisian Berita Acara Perkuliahan (BAP) oleh dosen pada setiap pertemuan. BAP ini merupakan
salah satu bukti administratif konerja dosen dalam melaksanakan tugasnya yang
dicatat/direkap oleh pimpinan jurusan secara periodik.
Jumlah pertemuan antara dosen dan mahasiswa dilakukan
secara konsisten dalam perkuliahan sebanyak 16
kali pertemuan untuk setiap mata kuliah per semester. Jumlah perkuliahan dimonitor melalui pengisian daftar
kehadiran dosen (presensi) di dalam kelas dan berita acara perkuliahan.
Kualitas perkuliahan dilakukan melalui
kegiatan tatap muka yang didukung dengan pemberian tuga-tugas baik
terstruktur maupun mandiri, praktikum,
dan kegiatan lapangan untuk pendalaman teori yang telah disampaikan.
Pada
saat menjelang akhir semester perkuliahan, dilakukan evaluasi melalui kuesioner dari penjaminan
mutu yang diisi mahasiswa untuk memberikan penilaian terhadap kinerja
dosenpada saat pembelajaran sebagai umpan balik hasil kuesioner tersebut
diinformasikan pada dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan.
Selain
kegiatan monitoring di atas, secara informal jurusan dengan dosen selalu
melakukan komunikasi terbuka mengenai kendala-kendala pelaksanaan
perkuliahan. Dialog juga dilakukan pimpinan jurusan dengan para mahasiswa
untuk memperoleh gambaran pelaksanaan perkuliahan sesuai mata kuliah dan
dosen pengampunya. Mahasiswa memiliki kebebasan dalam menilai atau menanyakan
segala hal yang berkaitan dengan perkuliahan serta materi perkuliahan. Hasil
dialog terbuka baik dengan dosen maupun mahasiswa tersebut selanjutnya diinformasikan pada rapat dinas jurusan
untuk dicarikan solusi dan tindak lanjutnya.
|
5.3.2 Lampirkan contoh soal ujian dalam 1 tahun
terakhir untuk 5 mata kuliah keahlian berikut silabusnya.
5.4 Sistem
Pembimbingan Akademik
5.4.1
Tuliskan nama dosen pembimbing akademik dan jumlah mahasiswa yang dibimbingnya dengan mengikuti format
tabel berikut:
No.
|
Nama Dosen Pembimbing Akademik
|
Jumlah Mahasiswa Bimbingan
|
Rata-rata Banyaknya Pertemuan/mhs/ semester
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
1.
|
Agus
Nursalim
|
21
|
16 Pertemuan
|
2.
|
Ayat
Suryatna
|
18
|
16
Pertemuan
|
3.
|
Bandi
Sobandi
|
21
|
16
Pertemuan
|
4.
|
Dadang
Sulaeman
|
21
|
16
Pertemuan
|
5.
|
Dewi M.
Sya'bani
|
21
|
16
Pertemuan
|
6.
|
Farid
Abdullah
|
20
|
16
Pertemuan
|
7.
|
Harry
Sulastianto
|
20
|
16
Pertemuan
|
8.
|
Hery
Santosa
|
18
|
16 Pertemuan
|
9.
|
Maman
Tocharman
|
19
|
16
Pertemuan
|
10.
|
Mochammad Oscar Sastra
|
20
|
16
Pertemuan
|
11.
|
Nanang
Ganda Prawira
|
21
|
16
Pertemuan
|
12.
|
Suryadi
|
21
|
16
Pertemuan
|
13.
|
Taswadi
|
17
|
16
Pertemuan
|
14.
|
Tity
Soegiarty
|
20
|
16
Pertemuan
|
15.
|
Tri
Karyono
|
21
|
16 Pertemuan
|
16.
|
Untung
Suprianto
|
21
|
16
Pertemuan
|
17.
|
Yadi
Rukmayadi
|
20
|
16
Pertemuan
|
18.
|
Yaya
Sukaya
|
20
|
16
Pertemuan
|
19.
|
Yulia
Puspita
|
20
|
16
Pertemuan
|
20.
|
Zakarias
Sukarya Soeteja
|
19
|
16
Pertemuan
|
21.
|
Zakiah
Pawitan
|
20
|
16
Pertemuan
|
Total
|
|
|
|
Rata-rata banyaknya pertemuan per mahasiswa per
semester = 1 kali.
|
5.4.2
Jelaskan proses pembimbingan akademik
yang diterapkan pada Program Studi ini dalam hal-hal berikut:
No
|
Hal
|
Penjelasan
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
1
|
Tujuan
pembimbingan
|
Proses
bimbingan akademik bertujuan untuk:
1. Menyamakan
persepsi dan pemaham-an mahsiswa
berkaitan dengan strategi dengan pemilihan mata kuliah yang ditawarkan oleh
jurusan
2. Mengidentifikasi
permasalahan akade-mik yang sering dihadapi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan
3. Menemukan
faktor kesulitan/ pengham-bat mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan melalui
komunikasi dialogis
4. Memberikan
bantuan dan pelayanan kepada mahasiswa sehingga proses dalam menyelesaikan studinya tepat
waktu.
5. Memperoleh
prestasi belajar yang sesuai dengan kemampuan mereka.
6. Meningkatkan
dan membina hubungan sosial dengan sesama mahasiswa dan dosennya dengan baik.
7. Menyiapkan
mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dengan baik.
|
2.
|
Pelaksanaan
pembimbingan
|
Pelaksanaan
bimbingan secara formal dilakukan minimal satu kali dalam tiap semester. Pada dasarnya pelaksanaan bimbingan
mencakup:
1. Penyamaan
persepsi mengenai kebijakan universitas, fakultas dan jurusan berkaitan
dengan pedoman akademik
2. Mengidentifikasi
masalah yang dihadapi mahasiswa serta solusi yang diajukan
3. Mengevaluasi
hasil perkuliahan pada semester sebelumnya
4. Pembimbingan
rencana studi melalui pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)
5. Monitoring
jalannya perkuliahan.
6. Laporan
hasil studi mahasiswa (KHS)
|
3.
|
Masalah yang dibicarakan dalam pembimbingan
|
Masalah yang dibicarakan dalam proses bimbingan
mahasiswa terdiri dari tiga bagian yaitu awal perkuliahan, perkuliahan tiap
semester dan pada akhir perkuliahan:
1. Awal perkuliahan (Bagi mahasiswa baru pada semester awal):
· Pengenalan
struktur kurikulum dan mata kuliah
· Mengenal
dan memahami tujuan dan fungsi perkuliahan dari setiap kelompok mata kuliah
· Pengenalan
hierarki mata kuliah berjenjang dan tidak berjenjang
· Pengarahan
jenis dan jumlah sks yang harus ditempuh pada semester pertama
· Teknik
kontrak kuliah setiap mahasiswa
· Kiat dan
cara belajar di Perguruan Tinggi
· Etika
mahasiswa dalam kehidupan kampus
2. Perkuliahan
tiap Semster:
·
Membahas rencana studi (KRS) mahasiswa tiap
semester
·
Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh
masing-masing mahasiswa
·
Menentukan jumlah mata kuliah dan jumlah SKS
yang harus diambil oleh setiap mahasiswa berdasarkan KHS setiap mahasiswa
·
Memberikan motivasi kepada mahasiswa dengan
cara pengenalan mata kuliah yang dikontrak pada semester yang sedang ditempuh
·
Membahas permasalahan akademik dan
nonakademik serta mencari solusi pemecahan atas masalah yang dihadapi
mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan.
3. Pada
Tahap Akhir Perkuliahan
· Memberikan
pengarahan kepada mahasiswa untuk mengenali perma-salahan yang akan ditulis
dalam skripsi
· Membantu
mahasiswa untuk melaku-kan penelitian berdasarkan pedoman karya ilmiah yang
berlaku di univer-sitas
· Memberikan
bimbingan teknis bagi mahasiswa untuk menysusun laporan tertulis dalam bentuk
karya skripsi
|
4.
|
Kesulitan dalam pembimbingan dan upaya untuk mengatasinya
|
Ada
beberapa kesulitan dan upaya mengatasinya dalam pelaksanaan proses bimbingan di antaranya:
1. Masih
ada beberapa mahasiswa yang memiliki kebiasaan terlambat dalam melakukan
bimbingan studi bersama pembimbing akademik berdasarkan waktu yang telah
ditentukan jurusan. Upaya untuk mengatasinya adalah PA meng-sms atau menelpon
mahasiswa untuk melakukan bimbingan
akademik.
2. Masih
ada sebagian kecil mahasiswa yang membiarkan kegagalan hasil studi pada
semester awal sampai semester akhir.
Untuk mengatasi masalah tersebut, PA selalu mencek dan
mengingatkanmahasiswa bimbingan-nya untuk
mengontrak mata kuliah yang gagal lebih awal sebelum mengontrak mata
kuliah yang ditawarkan.
3. Kualitas
daya juang dan motivasi belajar mahasiswa dalam perkuliahan pada umumnya
masih lemah. Untuk mengatasi masalah itu, dosen PA selalu memberikan motivasi
dan pemahaman berkaitan dengan kiat sukses dalam mengikuti perkuliahan
|
5.
|
Manfaat yang diperoleh mahasiswa dari pembimbingan
|
Manfaat
yang dirasakan oleh mahasiswa dari kegiatan bimbingan adalah:
1. Memberikan kesempatan mahasiswa
dapat melakukan tukar pengalaman bersama pembimbing;
2. mahasiswa memiliki pengetahuan dan
strategi dalam menghikuti perkuliahan;
3. Membantu mahasiswa untuk mengenali
potensi yang dimilikinya sebagai modal dalam mengikuti perkuliahan
4. Membantu mahasiswa dalam meng-atasi
masalah akademik maupun non akademik
5.
Memacu
siswa untuk dapat mengelola waktu dan merencanakan penyelesaian studi
sesuai waktu yang tersedia
|
5.5 Pembimbingan Tugas Akhir / Skripsi
5.5.1 Jelaskan
pelaksanaan pembimbingan Tugas Akhir atau Skripsi yang diterapkan pada PS
ini.
1. Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen pembimbing tugas
akhir (TA) 13, 77
mahasiswa/dosen TA.
2. Rata-rata
jumlah pertemuan dosen-mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir 16 kali
mulai dari saat mengambil TA hingga menyelesaikan TA.
3. Tuliskan
nama-nama dosen yang menjadi pembimbing tugas akhir atau skripsi, dan jumlah
mahasiswa yang bimbingan dengan mengikuti format tabel berikut:
No
|
Nama
Dosen Pembimbing
|
Jumlah
Mahasiswa
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
1.
|
AGUS NUR
SALIM
|
3
|
2.
|
AYAT
SURYATNA
|
9
|
3.
|
BANDI
SOBANDI
|
17
|
4.
|
DADANG
SULAEMAN
|
14
|
5.
|
DEWI
MUNAWWARAH SYA'BANI
|
1
|
6.
|
FARID
ABDULLAH
|
8
|
7.
|
HARRY
SULASTIANTO
|
14
|
8.
|
HERY
SANTOSA
|
19
|
9.
|
MAMAN
TOCHARMAN
|
15
|
10.
|
MOCHAMMAD
OSCAR SASTRA
|
20
|
11.
|
NANANG
GANDA PRAWIRA
|
18
|
12.
|
SURYADI
|
23
|
13.
|
TASWADI
|
8
|
14.
|
TITY
SOEGIARTY
|
21
|
15.
|
TRI
KARYONO
|
21
|
16.
|
UNTUNG
SUPRIANTO
|
15
|
17.
|
YADI
RUKMAYADI
|
19
|
18.
|
YAYA
SUKAYA
|
13
|
19.
|
YULIA
PUSPITA
|
1
|
20.
|
ZAKARIAS
SUKARYA SOETEJA
|
26
|
21.
|
ZAKIAH
PAWITAN
|
3
|
Pelaksanaan proses pembimbingan tugas akhir atau skripsi berpedoman pada
pedoman akademik dan penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas
Pendidikan Indonesia. Pada pelaksanaan pembimbingan Tugas Akhir atau Skripsi,
pembimbing skripsi dikategorikan menjadi pembimbing 1 dan pembimbing 2
berdasarkan gelar akademik, jenjang kepangkatannya, dan bidang kepakaran yang
ditekuninya.
Untuk memaksimalkan pembimbingan, maka sebelum mengajukan
seminar pra sidang. Jumlah bimbingan yang harus dilakukan dalam menyusun
penulisan skripsi berdasarkan kesepakatan dilakukan oleh mahasiswa minimal 8
kali pertemuan pada masing-masing pembimmbing 1 dan 2. Jumlah pertemuan
ini terhitung mulai dari pengajuan
proposal skripsi hingga pengajuan seminar pra sidang. Untuk ini mahasiswa
diwajibkan untuk mengisi buku bimbingan tugas akhir dan dilampirkan sebagai
syarat saat mengajukan seminar pra sidang dan sidang skripsi.
1. Ketersediaan panduan
pembimbingan tugas akhir (Beri tanda Ö pada pilihan yang sesuai):
ÖYa
Tidak
Jika
Ya, jelaskan cara sosialisasi dan pelaksanaannya.
1. Bimbingan
Tugas Akhir :
Sosialisasi
panduan pembimbingan tugas akhir/skripsi
secara dilakukan baik secara formal maupun informal oleh universias maupun
oleh jurusan. Pada awal perkuliahan (saat mahasiswa baru) universitas telah
membagikan sejumlah dokumen berupa buku Pedoman
Akademik dan buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah.
Keterlibatan dan peran jurusan dalam proses pembimbingan
akademik dilakukan berdasarkan buku pedoman
dari universitas. Namun demikian, sesuai kondisi dan karakteristik
yang ada dikembangkan pula pedoman tugas akhir skripsi penciptaan. Pedoman
ini digunakan oleh mahasiswa yang menempuh penyelesaian studinya melalui
penciptaan karya seni. Buku
panduan tersebut dimiliki oleh setiap dosen pembimbing dan mahasiswa dan
dijadikan acuan pada setiap mahasiswa melakukan bimbingan tugas akhir dengan
dosen pembimbing.
2. Penulisan skripsi
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah khususnya tata cara penulisan skripsi diatur dengan Surat Keputusan Rektor No.
2414/H40/KL/2007. Pembimbingan penulisan
skripsi dilakukan oleh satu dosen pembimbing selaku pembimbing satu dan satu
orang dosen pembimbing dua. Penetapan pembimbing didasarkan pada topik atau masalah yang dibahas dalam skripsi. Penetapan pembimbing skripsi ditetapkan melalui SK
Dekan berdasarkan kepada permohonan ketua jurusan/prodi. Dalam proses
pembimbingan skripsi, setiap mahasiswa dan
dosen dimonitor melalui kartu bimbingan skripsi.
Gambar 5.1 Alur proses Pelaksanaan Skripsi dan Ujian sidang
Sosialisasi pembimbingan tugas akhir dilakukan oleh
dewan skripsi yang telah ditetapkan oleh Jurusan Pendidikan Seni Rupa pada
awal semester ganjil dan genap. Semua mahasiswa yang telah mengkontrak
skripsi berkumpul memperoleh penjelasan teknis mengenai tahapan penyusunan
skripsi dari mulai proses pengajuan proposal, pemilihan pembimbing, proses
pembimbingan, pengajuan pra sidang skripsi, hingga pengajuan sidang skripsi.
Dewan skripsi bertugas untuk: 1) Mengkoordinir
mahasiswa yang mengkontrak skripsi; 2) Menyelenggarakan sidang proposal bagi
mahasiswa yang mengajukan; 3) Memilih pembimbing skripsi; 4) Menyelenggarakan
seminar pra sidang skripsi; 5) Menyelenggara-an sidang skripsi; dan 6)
Menjadi fasilitator bagi mahasiswa yang bermasalah dengan pembimbing pada
proses penyusunan skripsi.
|
5.5.2 Rata-rata lama penyelesaian tugas
akhir/skripsi pada tiga tahun terakhir: 6 bulan. (Menurut kurikulum tugas akhir
direncanakan 1 semester).
5.6 Upaya Perbaikan Pembelajaran
Uraikan upaya perbaikan pembelajaran serta hasil yang telah dilakukan
dan dicapai dalam tiga tahun terakhir dan hasilnya.
Butir
|
Upaya
Perbaikan
|
|
Tindakan
|
Hasil
|
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
Materi
|
Pengayaan bahan ajar
|
Terbitnya beberapa bahan
ajar berupa buku
|
Metode Pembelajaran
|
Pelatihan applied approach
|
Terlatihnya dosen muda untuk
mengaplikasikan dan mengkreasikan metode pembelajaran di kelas
|
Penggunaan
Teknologi Pembelajaran
|
Modernisasi fasilitas
pengajaran
|
Fasilitas pengajaran di
kelas dilengkapi dengan jaringan teknologi informasi
(LAN, Hotspot), pengajaran dengan media power point.
|
Cara-cara
evaluasi
|
Pelatihan Penyusunan alat
evaluasi
|
Tersusunnya model alat
evaluasi yang dapat dipergunakan di kelas
|
Pengenalan mahasiswa terhadap dunia kerja
|
Magang di industri bidang
busana
|
Mahasiswa memiliki
pengalaman bekerja secara langsung di dunia industri sebagai kesiapan
memasuki dunia kerja.
|
5.7 Upaya
Peningkatan Suasana Akademik
5.7.1
Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik).
Iklim dan suasana akademik dipengaruhi oleh unsur pimpinan,dosen,
mahasiswa, dan staf pendukung. Hubungan yang harmonis akan
membentuk sebuah sinergi dalam mengoptimalkan budaya akademis sehingga
perkembangan otonomi keilmuan, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akan
tercipta dengan sendirinya.
Otonomi
keilmuan berkembang pada unit dasar dalam hal ini pada tingkat jurusan/prodi.
Oleh karena itu, otonomi keilmuan menjadi hal yang mutlak untuk diperhatikan
keberadaanya. Untuk menjaga hal tersebut
prodi selalu berupaya untuk melakukan upaya adaptasi terhadap
perubahan yang terjadi di masyarakat luas serta melakukan sejumlah penemuan
dan inovasi keilmuan dalam menjawab
tantangan jaman.
Penataan dan pengembangan
suasana akademik didasarkan pada beberapa panduan yang diterbitkan oleh
Universitas Pendidikan Indonesia, di antaranya: Panduan Akademik, Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah, Buku Bimbingan Skripsi, Kurikulum, dan Pengembangan Kepakaran Dosen.
Beberapa upaya konkret telah
dilakukan jurusan guna terciptanya suasana dan iklim akademik yang kondusif
maka dilakulan tiga tahapan, yaitu:
Pertama, Tahap Persiapan, dilakukan penataan persiapan
perangkat-perangkat atau administrasi pembelajaran, seperti: 1) Pembentukan
Kelompok Bidang Kajian (KBK)
berdasarkan kategori kepakaran dosen; 2) Revisi silabus, SAP, handout,
dan bahan ajar yang akan dikembangkan; 3) Lokakrya revisi penyusunan silabus
setiap mata kuliah untuk menghindari tumpang tindih materi perkuliahan
sehingga semua mata kuliah dapat saling dukung dalam menguatkan kompetensi
mahasiswa.
Kedua, Tahap Pelaksanaan, dilakukan langkah-langkah
konkret seperti: 1) Mata kuliah diampu oleh tim pengajar yang terdiri dari
dua orang dosen atau lebih; 2) Tatap muka dilakukan sebanyak 12-16 kali
pertemuan untuk setiap mata kuliah (termasuk dua pertemuan untuk UTS dan
UAS); 3) Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan selama proses pembelajaran,
ditambah dengan ujian tengah semester pada pertemuan ke delapan, dan
pelaksanaan ujian akhir semester pada pertemuan ke-16.
Ketiga, Tahap Evaluasi, dilakukan melalui kegiatan: 1)
Monitoring pelaksanaan pembelajaran; 2) Melakukan penyebaran angket kepada
mahasiswa untuk mengukur kinerja dosen dalam melaksanakan tugasnya; 3) Setiap
dosen diwajibkan memberikan laporan hasil UTS dan UAS dalam format khusus ke
jurusan; dan 4) Jurusan mengadakan rapat dinas dosen untuk membahas dan
mereview persiapan berupa administrasi pembelajaran dan implementasinya.
|
5.7.2
Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan terciptanya
interaksi akademik antara sivitas akademika.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di jurusan
memiliki peran penting guna pencapaian proses dan hasil pembelajaran. Sarana dan prasarana yang memadai
diharapkan dapat meningkatkan interaksi pembelajaran antara mahasiswa
dadengan dosen sehingga tujuan pembelajaran dapat berkualitas. Ketersedian
sarana yang dimiliki jurusan diharapkan pula dapat memperlancar pelayanan
akademis dan nonakademis sivitas akademika. Secara umum, sarana yang dimiliki
jurusan, di antaranya:
1)
Ruang pimpinan jurusan: Digunakan untuk memberikan pelayanan administrasi
akademik dan non akademik yang dapat diskses secara terbuka oleh mahasiswa atau pihak-pihak lain yang
memerlukan informasi secara langsung dari pimpinan.
2)
Ruang dosen:
Dipergunakan untuk berbagai jenis kegiatan sebagai ruang kerja dosen
serta ruang konsultasi mahasiswa dengan
dosen berkaitan dengan berbagai kegiatan akademik maupun non akademik.
3)
Ruang kuliah:
Dipergunakan sebagai tempat interaksi dosen-mahasiswa secara formal dalam
proses perkuliahan.
4)
Ruang
Laboratorium: Dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam kegiatan praktikum.
5)
Telepon internal masing-masing
dosen jurusan untuk dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi antara dosen dengan mahasiswa atau pihak-pihak lain. Selain terdapat telpon, untuk
kelancaran pelayanan, jurusan juga menyediakan daftar nomor
telepon pribadi dosen (rumah
atau seluler) yang dapat diakses oleh mahasiswa an atau pihak lain yang memErlukan.
6)
Perangkat koneksi internet secara wireless dapat
dimanfaatkan untuk komunikasi antar
dosen-mahasiswa melalui e-mail .
7)
Perpustakaan baik perpustakaan universitas maupun prodi
yang dapat dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa untuk peningkatan dan
pengembangan ilmu.
Upaya
untuk menciptakan interaksi akademik yang kondusif di antara civitas
akademika, jurusan menetapkan sebagian anggaran (UTU dan DIPA) yang tercantum
dalam RKAT yang digunakan untuk: 1) Penysusunan dan pengemebangan bahan ajar
(silabus, SAP, handout, dan bahan ajar setiap mata kuliah tiap semester); 2)
Pengadaan bahan praktikum perkuliahan tiap semester; 3) Pengembangan media
pembelajaran baik untuk mata kuliah teori maupun praktik; 4) Memfasilitasi
dosen untuk menyelenggarakan penelitian melalui studi lapangan ataupun
pemantapan materi melalui implementasi hasil pembelajaran baik pada mata
kuliah teori maupun praktik; 5) Memfasilitasi dosen untuk melakukan
pengebdian pada masyarakat; 6) Memfasilitasi pembimbingan skripsi melalui
rangkaian kegiatan seminar proposal, seminar pra sidang, hingga sidang
skripsi.
|
5.7.2 Program dan kegiatan di dalam dan di luar
proses pembelajaran, yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas, untuk menciptakan suasana akademik yang
kondusif (misalnya seminar, simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian
bersama, pengenalan kehidupan kampus, dan temu dosen-mahasiswa-alumni).
Keikutsertaan
civitas akademika jurusan
dalam berbagai kegiatan akademik di
kampus memberi warna tersendiri dalam
mengokohkan peran sumber daya manusia terhadap pengembangan lembaga akademik.
Para dosen jurusan banyak yang terlibat dalam berbagai kegiatan baik di dalam
maupun di luar kelas. Beberapa orang dosen aktif dalam mengikuti pertemuan ilmiah seperti seminar, simposium,
lokakarya, bedah buku, penelitian bersama baik dalam lingkup lokal, nasional
maupun internasional. Keterlibatan dosen dalam berbagai kegiatan tersebut ada
yang berperan sebagai panitia, pembicara, maupun peserta.
Beberapa
kegiatan akademik yang dilakukan oleh jurusan untuk meningkatkan suasana
akdemik di antaranya:
1)
Penyelenggaraan seminar dan lokakarya hasil
penelitian dosen dan mahasiswa yang dilakukan rutin melalui Forum Akademik
2)
Pelaksanaan lokakarya/workshop baik secara internal maupun eksternal.
3)
Penyusunan roadmap dan payung penelitian
untuk menguatkan kepakaran dosen berdasarkan kajian bidang keilmuan. Dalam
pelaksanaan penelitian diwajibkan untuk memayungi tugas akhir mahasiswa;
4)
Pengenalan kehidupan kampus kepada mahasiswa
dilakukan dalam bagi mahasiswa baru maupun mahasiswa lama yang bertujuan
untuk membina mahasiswa dalam berkata, bersikap, dan bertindak secara terpuji
dengan menjunjung norma-norma yang berkembang dalam kehidupan kampus.
5)
Melakukan kegiatan temu alumni yang
melibatkan dosen, mahasiwa dan alumni melalui serangkaian kegiatan pameran,
seminar yang dilakukan rutin setiap tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk: a)
meningkatkan hubungan kerja sama antara sovitas akademika dengan alumni; b)
memperluas desiminasi temuan-temuan ilmiah baru baik dari lingkungan dosen
maupun alumni, sekaligus sebagai upaya proaktif untuk mereview
persoalan-persoalan pendidikan seni yang terjadi di lapangan; c) melakukan
pemetaaan potensi dan kiprah alumni di masyarakat.
|
5.7.3
Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, antar mahasiswa, serta antar dosen.
Kualitas interaksi akademik dosen-mahasiswa saat ini
sudah terbangun dengan baik dan bersifat terbuka.
Interaksi akademik sudah terjadi dua arah antara dosesn dengan
mahasiswa bahkan antara mahasiswa dengan mahasiswa sendiri.
Adanya iklim keterbukaan antara
dosen dan mahasiswa memberi dampak semakin terbangunnya hubungan harmonis
antarsivitas akademika. Keterbukaan
dosen tercermin dalam kegiatan pembelajarannya berupa memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memberikan
pertanyaan, tanggapan dan pertanyaan bahkan
menyanggah pendapat dosen sehingga ada iklim dialogis keilmuan.
Berdasarkan tugas dan perannya,
dosen sebagai pembimbing diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pendewasaan mahasiwa dalam melaksanakan tugas akademiknya sehingga potensi
mahasiswa tergali dengan optimal. Selain
itu, interaksi dosen dengan
civitas akademika lainnya berlangsung baik. Hal ini tercermin melaluiinteraksi dalam proses pembelajaran, kegiatan pengujian, pelaporan kegiatan penelitian, seminar,
diskusi, proses pembimbingan akademik, serta proses pembimbingan tugas akhir/skripsi.
Secara kelembagaan, sujud
kepedulian jurusan dilakukan dalam melakukan pembinaan kegiatan
kemahasiswaan. Bentuk interaksi jurusan dengan himpunan mahasiswa saat ini
berjalan baik. Jurusan memberi dukungan moran dan finansial terhadap kegiatan
himpunan mahasiswa. Sebaliknya, para mahasiswa juga berperan aktif memberikan
kontribusinya dalam mengikuti program kerja yang digagas jurusan.
|
5.7.4 Pengembangan
perilaku kecendekiawanan.
Lembaga
pendidikan memiliki peran strategis untuk melakukan tranformasi dan
konservasi nilai budaya yang berkembang di masyarakat. Beberapa karakter yang
harus muncul dan dipertahankan sebagai sujud prilaku kecendekiawanan di
antaranya kejujuran ilmiah, kemampuan berpikir analisis, keteladanan, serta soft skills lainnya.
Kejujuran
ilmiah perlu dijunjung tinggi dalam melakukan proses pencarian kebenaran lewat prosedur keilmuan
melalui berbagai kegiatan terutama dalam bidang pendidikan dan penelitian. Bentuk kegiatan seperti keikutsertaan dalam lokakarya
penelitian, penulisan jurnal dan desiminasi hasil penelitian merupakan wujud
nyata yang encerminkan kecedekiawanan dosen dalam mengembangkan ilmunya.
Dalam hal ini prodi mendorong seluruh dosen untuk terus
meningkatkan kualifikasi pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain
itu, prodi juga melakukan pelatihan-pelatihan pendek untuk mengembangkan dan
membina kemampuan dosen dalam
melakukan kegiatan ilmiah seperti penelitian dan publikasi hasil penelitian
dan pemikiran dalam bentuk artikel dan jurnal ilmiah.
Beberapa
perilaku cendekia yang perlu dibina dan ditingkatkan bagi civitas akademika
di antaranya:
1)
Pembinaan kemampuan meneliti bagi para dosen
dan mahasiswa yang dilakukan berdasarkan paying penelitian jurusan
2)
Memotivasi terwujudnya publikasi ilmiah bagi
para dosen melaukan pubdlikasi ilmiah dalam jurnal terakreditasi nasional
atau internasional;
3)
Memahami kaidah penulisan ilmiah bagi dosen
dan mahasiswa sehingga terhindar dari kegiatan plagiat.
4)
Pembinaan disiplin di kalangan dosen dan
mahasiswa dalam melakukan interaksi akademik, baik dalam melakukan
pembelajaran, penelitian, maupun pengabdian masyarakat.
5) Pembinaan
kemampuan penguasaan ICT bagi dosen dan mahasiswa dalam upaya meningkatkan
kemampuan penggunaan dan pemanfaatan sumber informasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni sehingga bahan yang dipelajari selalu up to date.
6)
Membina kemampuan melakukan kerjasama bagi
dosen dan mahasiswa dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi. Pembinaan
kerjasama ini dapat dilakukan secara internal di lingkungan UPI dan eksternal
di luar lingkungan UPI. Kerjasama internal yang telah dilakukan yakni
kerjasama dengan UPT Kebudayaan, Pusat Pendidikan Seni (PUSDIKNI UPI), Pusat
Studi Wanita dan Seni Budaya UPI, Jurusan Seni Musik, Jurusan Seni Rupa, SPs UPI. Adapun beberapa instansi yang dilibatkan
dalam kerjasama eksternal di antaranya MGMP Seni Budaya kabupaten/kota di
Jawa Barat budaya, Asosiasi Pendidik
Seni, Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Malang, Balai Besar Kerajinan dan Batik, serta
Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS Univeritas Negeri Yogyakarta.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar