STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK



Standar 5
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik

5.1   Kurikulum
Kurikulum di Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang berlaku saat ini ada dua kurikulum, yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 (khusus untuk angkatan mahasiswa 2013/2014 pada semester 1) yang  terdiri dari beberapa kelompok mata kuliah; yaitu kelompok Mata Kuliah Umum (MKU), kelompok Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP), kelompok mata kuliah kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK), kelompok Mata Kuliah Pendalaman dan Perluasan (MKPP), dan kelompok Mata Kuliah Kemampuan Tambahan (MKKT).
MKU, MKP, dan MKK mayor merupakan kelompok-kelompok mata kuliah wajib, sedangkan MKK minor, MKPP, dan MKKT merupakan kelompok-kelompok mata kuliah pilihan. Dengan adanya kelompok mata kuliah wajib dan pilihan itu, kurikulum Jurusan Pendidikan Seni RUPA FPBS UPI 2006 menawarkan tiga pilihan bebas, altematif komposisi pilihan bagi para mahasiswa, yaitu:
a.     altematif pilihan pertama: terdiri atas MKU, MKP, MKK mayor, dan MKPP;
b.     altematif pilihan kedua: terdiri atas MKU, MKP, MKK mayor, dan MKKT,
c.      alternatif pilihan ketiga: terdiri atas MKU, MKP, MKK mayor, dan MKK minor.
Mata kuliah MKPP/Ontop merupakan paket yang disiapkan oleh jurusan untuk ditawarkan kepada mahasiswa jurusan/program studi yang bersangkutan, sedangkan mata kuliah MKKT dan MKK minor disiapkan oleh suatu jurusan/program studi untuk ditawarkan kepada mahasiswa jurusan/program studi lain. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan kemampuan lulusan yang diharapkan, setiap kelompok mata kuliah mengandung fungsi berikut:
1)     Kelompok MKU berfungsi memberikan dasar-dasar bagi pengembangan kepribadian guru dan tenaga kependidikan lainnya.
2)     Kelompok MKP berfungsi mengembangkan sikap dan wawasan propesional kependidikan, dan berfungsi mengembangkan kemampuan/ keterampilan mengajar.
3)     Kelompok MKK mayor berfungsi mengembangkan penguasaan ilmu seni, mengembangkan keterampilan seni, serta mengembangkan sikap positif terhadap  bidang seni yang akan menjadi kewenangan utama.
4)     Kelompok MKPP berfungsi mengembangkan penguasaan kemampuan yang lebih dalam dan/atau lebih luas dalam bidang seni.
5)     Kelompok MKKT berfungsi mengembangkan penguasaan materi dalam bidang studi lain yang akan menjadi kemampuan tambahan.
6)     Kelompok MKK minor berfungsi mengembangkan penguasaan ilmu (materi) dalam bidang studi lain yang akan menjadi kewenangan tambahan.
Kelompok MKU disiapkan dan diselenggarakan oleh sebuah unit pelaksana yang ditunjuk oleh Universitas. Kelompok MKDP disiapkan dan dikelola oleh Fakultas Ilmu Pendidikan, sedangkan MKKP, MKK mayor, MKK minor, MKPP, dan MKKT dikemas dan dikelola oleh jurusan/program studi yang membina bidang studi yang bersangkutan.
Secara umum struktur kurikulum Jurusan Pendidikan Seni Rupa terdiri 146 SKS dari sejumlah mata kuliah dengan rincian sebagai berikut:
a.   Mata Kuliah Umum (MKU) sebanyak 14 SKS);
b.   MKP Program Kependidikan Guru terdiri dari:
-     Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP): 12 SKS
-     Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP): 12 SKS
-     Mata Kuliah Latihan Profesi (MKLP): 4 SKS
c.    MKK Program Studi Kependidikan  terdiri dari:
-     Mata Kuliah Keahlian Fakultas (MKK): 6 SKS
-     MKK Program Studi/Jurusan: 80 SKS
-     Mata Kuliah Kemampuan Tambahan (MKKT): 16 SKS
Standar kompetensi lulusan jurusan pendidikan seni rupa adalah kemampuan memahami dasar-dasar konsep dan prinsip pendidikan seni rupa di sekolah formal dan aplikasinya melalui proses pembelajaran. Untuk itu, kompetensi utama lulusan yang jurusan adalah: 1) Menguasai dasar-dasar pedagogis pendidikan seni rupa, 2) Menguasai dasar-dasar keilmuan (profesional) pada bidang seni rupa, 3) Menguasai keterampilan berkarya seni rupa, 4) Memiliki kepribadian yang mantap sebagai calon guru seni rupa, 5) Memiliki kemampuan untuk berinterkasi keilmuan pada bidang seni rupa.
Kompetensi pendukung yang dimiliki oleh lulusan  di antaranya menguasai pengkajian teori seni dan bidang keahlian keterampilan berkarya seni seperti dalam bidang seni murni, desain dan media pembelajaran serta kriya.
Kelompok kemampuan pilihan berdasarkan Kurikulum 2006 diharapkan dapat membentuk lulusan berdasarkan mata kuliah ontop yang telah dipilih yang terdiri atas: 1) Kelompok mata kuliah Teori (Kritik Seni, Antropologi Seni dan Filsafat Seni); 2) Kelompok Seni Murni (Seni Patung III, Seni Grafis III dan Seni Lukis III), kelompok Media (DKV III, Ilustrasi III dan Media Pembelajaran II); serta Kelompok Seni Kriya   (Kriya tekstil dan Batik III, Kriya Kayu III, Kriya Kramik III). Berdasarkan pemilihan tersebut, profil lulusan yang diharapkan dapat menjadi kritikus dan kurator seni, seniman lukis, dan atau kriyawan.
Sementara itu, dalam Kurikulum 2013 mata kuliah kelompok pilihan diarahkan pada salah satu kemampuan secara komprehensif pada bidang seni murni, desain dan media pembelajaran serta kriya. Dari tiga kelompok pilihan tersebut, mahasiswa angkatan 2013 mengontrak paket kurikulum pilihan yang membekali mereka untuk menguasai  dan memahami konsep berkarya, keterampilan teknis dan estetis dalam berkarya serta kemampuan untuk menyajikan dan mempertahankan karya di depan sivitas akademika lainnya.
Berdasarkan tiga kompetensi lulusan yang diuraikan di atas, diharapkan dapat dapat mendukung  tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visiprogram studi.
Untuk mendukung kompetensi lulusan secara utuh maka dalam pelaksanaan kurikulum dijabarkan dalam struktur mata kuliah yang dikategorikan dalam tiga tingkatan, yaitu: 1) Pada tahap awal mahasiswa dibekali mata kuliah yang memberikan dasar-dasar pengetahuan kependidikan, pembentukan kepribadian, dan seni baik berupa mata kuliah praktik maupun teori; 2) Pada tahap berikutnya para mahasiswa dibekali  sejumlah mata kuliah keahlian pada bidang seni rupa dan pendidikan seni rupa; 3) Pada tahap akhir, para mahasiswa berkesempatan untuk memperdalam  pengetahuan, minat dan bakatnya melalui mata kuliah pendalaman (ontop) pada bidang seni rupa serta aplikasinya dalam proses pendidikan formal dan di sekolah dan di masyarakat.
Struktur kurikulum yang tersebar dalam sejumlah mata kuliah tersebut selanjutnya dijabarkan dalam deskripsi mata kuliah/modul, silabus, SAP dan evaluasi pembelajaran. Pengembangan kurikulum jurusan dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat, perkembangangan disiplin ilmu dan kebutuhan lulusan. Untuk itu, dalam pengembangan kurikulum diperhatikan prinsip tahapan (sequnce) dan  cakupan (scope) dan kedalaman materi yang harus dipelajari oleh lulusan. Proses pembelajaran yang dilakukan selain berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) sebagai hard skills, juga diarahkan untuk menguasai keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills)yangdapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi sesuai dengan perkembangan zaman di masyarakat.
Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka terdapat mekanisme penjaminan mutu dalam pelaksanaan kurikulum, diantaranya: 1)Seleksi penjaringan mahasiswa baru yang dilakukan melalui jalur Undangan, SNMPTN, maupun UM-UPI; 2) Penetapan kepakaran ilmu dosen sebagai pelaksana kurikulum; 3) Penetapan sebaran mata kuliah untuk membentuk kompetensi lulusan secara utuh; 4). Memberlakukan DO bagi mahasiswa yang tidak berhasil menyelesaikan kuliahnya selama 14 semester.


5.1.1     Kompetensi
5.1.1.1  Uraikan secara ringkas kompetensi utama lulusan

Kompetensi utama lulusan Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI adalah: 1) Menguasai dasar-dasar pembelajaran (pedagogik) pendidikan seni rupa, 2) Menguasai dasar-dasar keilmuan (profesional) pada bidang seni rupa, 3) Menguasai keterampilan teknis dalam berkarya seni rupa, 4) Memiliki kepribadian yang mantap sebagai calon guru seni rupa, 5) Memiliki kemampuan untuk berinterkasi keilmuan pada bidang pendidikan seni rupa dan ilmu seni rupa. Melalui penguasaan kompetensi utama tersebut, diharapkan tercipta profil lulusan yang mampu mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pendidikan seni rupa untuk kepentingan masyarakat baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
5.1.1.2  Uraikan secara ringkas kompetensi pendukung lulusan

Kompetensi pendukung lulusan adalah menguasai bidang keahlian dalam bidang Kompetensi pendukung yang dimiliki oleh lulusan  di antaranya menguasai pengkajian teori seni dan bidang keahlian keterampilan berkarya seni seperti dalam bidang seni murni, desain dan kriya sehingga terciptanya profil lulusan yang mampu mengembangkan disiplin ilmu seni rupa (murni, desain, dan kriya) untuk kepentingan masyarakat.

5.1.1.2   Uraikan secara ringkas kompetensi lainnya/pilihan lulusan

Kompetansi lain/pilihan lulusan berdasarkan Kurikulum 2006 adalah menghasilkan tenaga profesional dalam bidang: teori seni (Kritik Seni, Antropologi Seni dan Filsafat Seni); Seni Murni (Seni Patung III, Seni Grafis III dan Seni Lukis III), kelompok Media (DKV III, Ilustrasi III dan Media Pembelajaran II); serta Seni Kriya (Kriya tekstil dan Batik III, Kriya Kayu III, Kriya Kramik III). Berdasarkan pemilihan tersebut, profil lulusan yang diharapkan dapat menjadi kritikus dan kurator seni, seniman lukis, dan atau kriyawan.
Kompetensi pilihan bagi mahasiswa angkatan 2013 berdasarkan Kurikulum 2013 akan diarahkan untuk menguasai salah satu kelompok kelahlian dari kelompok seni murni, desain dan media pembelajaran, serta kelompok kriya)

Catatan:  Pengertian tentang kompetensi utama, pendukung, dan lainnya dapat  dilihat pada Kepmendiknas No. 045/2002.



5.1.2  Struktur Kurikulum
5.1.2.1  Jumlah sks PS (minimum untuk kelulusan) :  146  sks yang tersusun sebagai berikut:
Jenis Mata Kuliah
sks
Keterangan
(1)
(2)
(3)
Mata Kuliah Wajib
128

Mata Kuliah Pilihan
18

Jumlah Total
146




5.1.2.2  Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester

Smt
Kode MK
Nama Mata Kuliah*
Bobot
sks
SKS MK dalam Kurikulum
Bobot Tugas ***
Kelengkapan****
Unit/ Jur/ Fak Penyeleng-gara

Inti**
Insti-tusional
Deskripsi
Silabus
SAP

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

I
KU...
Pend. Agama …
2
-
2
-
-
-
-
MKDU


KU106
Pend. Bahasa Indonesia
2
-
2
-
-
-
-
MKDU


RK111
Bahasa Inggris
2
2
-
-
-
-
-
Jurusan


RK112
Sejarah SR Indonesia I
2
2
-
-
-
Jurusan


RK211
Nirmana 2 Dimensi
2
2
-
-
Jurusan


RK222
Menggambar Geometris
2
2
-
-
Jurusan


RK212
Menggambar Anatomi Plastis
2
2
-
-
Jurusan


RK214
Menggambar Bentuk
2
2
-
-
Jurusan


RK113
Konsep Pendidikan Seni
2
2
-
-
-
Jurusan

II
KU105
Pend. Kewarganegara-an
2
-
2
-
-
MKDK


KU108
Pend. Jasmani dan Olah Raga
2
-
2
-
-
-
-
MKDK


KD300
Landasan Pendidikan
2
-
2
-
-
-
-
MKDK


KD301
Perkembangan Peserta Didik
2
-
2
-
-
-
-
MKDK


RK121
Sejarah SR Indonesia II
2
2
-
-
-
Jurusan


RK122
Tinjauan Seni
2
2
-
-
-
Jurusan


RK221
Nirmana 3 Dimensi
2
2
-
-
Jurusan


RK213
Menggambar Konstruktif
2
2
-
-
Jurusan


RK223
Menggambar Model
2
2
-
-
Jurusan


RK224
Fotografi
2
2
-
-
Jurusan

III
RK500
Belajar dan Pembel-ajaran Seni Rupa
2
2
-
-
-
Jurusan


RK131
Sejarah SR Islam
2
2
-
-
-
Jurusan


RK132
Sejarah Seni Rupa Asia
2
2
-
-
-
Jurusan


RK231
Ornamen Nusantara
2
2
-
-
-
Jurusan


RK232
Komputer Grafis
2
2
-
-
Jurusan


RK233
Kriya Keramik I
2
2
-
-
Jurusan


RK234
Kriya Anyam
2
2
-
-
Jurusan


RK235
Kriya Kayu I
2
2
-
-
Jurusan


RK236
Ilustrasi I
2
2
-
-
Jurusan

IV
KD302
Bimbingan dan Konseling
3
-
3
-
-
-
-
MKDK


KD303
Kurikulum dan Pembelajaran
3
-
3
-
-
-
-
MKDK


KD304
Pengelolaan Pendidikan
2
-
2
-
-
-
-
MKDK


RK341
Manajemen Seni
2
2
-
-
-
Jurusan


RK241
Kriya Tekstil dan Batik I
2
2
-
-
Jurusan


RK242
Desain Komunikasi Visual I
2
2
-
-
Jurusan


RK441
ILustrasi II
2
2
-
-
Jurusan


RK442
Kriya Keramik II
2
2
-
-
Jurusan

V
KU…
Seminar Pend. Agama ….
2
-
2
-
-
-
-
MKDU


RK151
Sejarah Seni Rupa Barat
2
2
-
-
Jurusan


RK251
Seni Patung I
2
2
-
-
Jurusan


RK252
Seni Lukis I
2
2
-
 
-
Jurusan


RK253
Seni  Grafis I
2
2
-
-
Jurusan


RK455
Kriya Tekstil dan Batik II
2
2
-
-
Jurusan


RK456
Desain Komunikasi Visual II
2
2
-
-
Jurusan


RK457
Kriya Kayu II
2
2
-
-
Jurusan

VI
KU400
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
2
-
2
-


-
LPPM


RK501
Evaluasi Pembelajaran Seni Rupa
2
2
-
-
Jurusan


RK502
Perencanaan Pembelajaran Seni Rupa
2
2
-
-
Jurusan


RK503
Media Pembelajaran Seni Rupa I
3
3
-
-
Jurusan


BS301
Kewirausahaan
3
-
3
-
Jurusan

VII
RK504
Metode Penelitian Pend. Seni Rupa
3
3
3
-
Jurusan


RK572
Kritik Seni
3
3
-
-
-
Jurusan


RK573
Antropologi Seni
3
3
-
-
-
Jurusan


RK574
Filsafat Seni
3
3
-
-
-
Jurusan


RK471
Seni Patung III
4
4
-
-
Jurusan


RK472
Seni Grafis III
4
4
-
-
Jurusan


RK473
Seni Lukis III
4
4
-
-
Jurusan


RK474
Desain Komunikasi Visual III
4
4
-
-
Jurusan


RK475
Ilustrasi III
4
4
-
-
Jurusan


RK476
Media Pembel. Seni Rupa II
4
4
-
-
Jurusan


RK477
Krya Textil dan Batik III
4
4
-
-
Jurusan


RK478
Kriya Kayu III
4
4
-
-
Jurusan


RK479
Kriya Keramik III
4
4
-
-
Jurusan

VIII
RK598
SKRIPSI
6
6
-
-
-
-
-
Jurusan


RK599
Sidang Ujian
0
0
-
-
-
-
-
Jurusan


RK600
Penciptaan
6
6
-
-
-
-
-
Jurusan

Total sks

146



*     Tuliskan mata kuliah pilihan sebagai mata kuliah pilihan I, mata kuliah pilihan II, dst. (nama-nama mata kuliah pilihan yang dilaksanakan dicantumkan dalam tabel 5.1.3.)
**     Menurut rujukan peer group / SK Mendiknas 045/2002 (ps. 3 ayat 2e)
***        Beri tanda √ pada mata kuliah yang dalam penentuan nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-tugas (praktikum/praktek, PR atau makalah) ≥ 20%.
**** Beri tanda √ pada mata kuliah yang dilengkapi dengan deskripsi, silabus, dan atau SAP.  Sediakan dokumen pada saat asesmen lapangan.





5.1.2     Mata kuliah pilihan yang dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir.

Smt
Kode MK
Nama MK (Pilihan)
Bobot sks
Bobot Tugas*
Unit/ Jur/ Fak Pengelola
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
I
       KU... 
Pend. Agama … *)
2

Jurusan MKDU
V
       KU…
Seminar Pend. Agama ….*)
2

Jurusan MKDU
VII
RK573
Antropologi Seni
3
Jurusan

RK574
Filsafat Seni
3
Jurusan

RK471
Seni Patung III
4
Jurusan

RK472
Seni Grafis III
4
Jurusan

RK473
Seni Lukis III
4
Jurusan

RK474
Desain Komunikasi Visual III
4
Jurusan

RK475
Ilustrasi III
4
Jurusan

RK476
Media Pembel. Seni Rupa II
4
Jurusan

RK477
Krya Textil dan Batik III
4
Jurusan

RK478
Kriya Kayu III
4
Jurusan

RK479
Kriya Keramik III
4
Jurusan
Total sks



* beri tanda √ pada mata kuliah yang dalam penentuan nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-tugas (praktikum/praktek, PR  atau makalah) ≥ 20%.
5.1.4  Tuliskan substansi praktikum/praktek yang mandiri ataupun yang merupakan bagian dari mata kuliah tertentu, dengan mengikuti format di bawah ini:
No.
Nama Praktikum/Praktek
Isi Praktikum/Praktek
Tempat/Lokasi Praktikum/Praktek
Judul/Modul
Jam Pelaksanaan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1.
Nirmana 2 Dimensi
Praktek Nirmana 2 Dimensi
13.00-16.20
Jurusan
2.
Menggambar Geometris
Tuntunan Menggambar Geometris
09.00-11.30
Jurusan
3.
Menggambar Anatomi Plastis
Menggambar Anatomi
09.00-11.30
Jurusan
4.
Menggambar Bentuk
Panduan Menggambar Bentuk
13.00-16.20
Jurusan
5.
Nirmana 3 Dimensi
Praktek Nirmana 2 Dimensi
07.00-09.30
Jurusan
6.
Menggambar Konstruktif
Dasar-Dasar Teknik Menggambar Konstruksi
13.00-16.20
Jurusan
7.
Menggambar Model
Panduan Menggambar Model
13.00-16.20
Jurusan
8.
Fotografi
Dasar-Dasar Fotografi Manual dan Digital
09.00-11.30
Jurusan
9.
Belajar dan Pembelajaran Seni Rupa
Keterampilan Dasar Mengajar
07.00-08.40
Jurusan
10.
Komputer Grafis
Dasar-Dasar Komputer Grafis
07.00-10.20
Jurusan
11.
Kriya Keramik I
Panduan Praktek Berkarya Keramik 1
13.00-16.20
Jurusan
12.
Kriya Anyam
Panduan dan Teknik Menganyam Dasar
09.00-11.30
Jurusan
13.
Kriya Kayu I
Pedoman danPraktek Kriya Kayu I
07.00-08.40
Jurusan
14.
Ilustrasi I
Teknik Menggambar Ilustrasi I
07.00-10.20
Jurusan
15.
Kriya Tekstil dan Batik I
Praktek Dasar Membatik
07.00-10.20
Jurusan
16.
Desain Komunikasi Visual I
Dasar-Dasar Praktek Desain Komunikasi Visual I
09.00-11.30
Jurusan
19.
Seni Patung I
Panduan Praktek Berkarya Patung I
13.00-16.20
Jurusan
20.
Seni Lukis I
Panduan Praktek  Melukis I
13.00-16.20
Jurusan
21.
Seni  Grafis I
Panduan Teknisk Seni Grafis I
07.00-10.20
Jurusan
22.
Ilustrasi II
Teknik Menggambar Ilustrasi II
13.00-16.20
Jurusan
23.
Kriya Keramik II
Panduan Praktek Berkarya Keramik II
13.00-16.20
Jurusan
24.
Kriya Tekstil dan Batik II
Praktek pengolahan Zat Warna Alam (ZPA)
13.00-16.20
Jurusan
25.
Desain Komunikasi Visual II
Panduan Praktek Desain Komunikasi Visual II
07.00-10.20
Jurusan
26.
Kriya Kayu II
Pedoman Praktek Kerja  Kriya Kayu II
07.00-10.20
Jurusan
27.
Seni Patung II     
Panduan Praktek Berkarya Patung II
13.00-16.20
Jurusan
28.
Seni Grafis II
Panduan Teknisk Seni Grafis II
09.00-11.30
Jurusan
29.
Seni Lukis II
Panduan Praktek Melukis II
13.00-16.20
Jurusan
30.
Perencanaan Pembelajaran Seni Rupa
Panduan Pengembangan Rencana Pembelajaran
07.00-08.40
Jurusan
31.
Media Pembelajaran Seni Rupa I
Pengembangan dan Produksi Media I
09.00-11.30
Jurusan
32.
Seni Patung III
Panduan Dasar-Dasar Melukis I
07.00-10.20
Jurusan
33.
Seni Grafis III
Panduan Teknik Seni Grafis II
13.00-16.20
Jurusan
34.
Seni Lukis III
Panduan Praktek Melukis III
07.00-10.20
Jurusan
35.
Desain Komunikasi Visual III
Panduan Praktek Desain Komunikasi Visual II
13.00-16.20
Jurusan
36.
Ilustrasi III
Teknik Menggambar Ilustrasi III
13.00-16.20
Jurusan
37.
Media Pembel. Seni Rupa II
Pengembangan dan Produksi Media II
13.00-16.20
Jurusan
38.
Krya Tekstil dan Batik III
Proses dan teknik Pewarnaan Kain Batik dengan Warna Napthol dan Indigosol
13.00-16.20
Jurusan
39.
Kriya Kayu III
Pedoman Praktek Kerja  Kriya Kayu III
13.00-16.20
Jurusan
40.
Kriya Keramik III
Panduan Praktek Berkarya Keramik III
07.00-10.20
Jurusan





5.2. Peninjauan Kurikulum dalam 5 Tahun Terakhir

Proses peninjauan kurikulum dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana  implementasi  kurikulum dalam proses perkuliahan. Pihak yang terlibat dalam peninjauan kurikulum adalah pimpinan jurusan, tim pengembangan kurikulum jurusan, dosen, stakeholder terkait yang memanfaatkan lulusan serta alumni.
Praktek penyusunan dan pengembangan Kurikulum 2006 dirasakan kurang terencana dengan baik sehingga tim penyusun kurikulum jurusan belum sempat melibatkan stakeholder terkait. Berdasarkan pengalaman tersebut, dalam penyusunan Kurikulum 2013 telah dilakukan beberpa penyempurnaan baik dari sisi urutan (sequence) maupun cakupan materi dan substansi kaijian dengan melibatkan berbagai pihak terkait yang terdiri dari: para dosen pengampu mata kuliah; konsultan ahli pendidikan, seni, dan kurikulum, serta pihak pengguna lulusan seperti kepala diknas dan kepala sekolah atau industri lainnya.
Proses peninjauan kurikulum dalam bentuk revisi kurikulum dan pembelajaran selama ini dilakukan pada tataran praktis, hanya mengubah bagian-bagian tertentu  yang dipandang perlu. Perubahan struktur kurikulum dalam arti nama mata kuliah tidak dilakukan karena secara administratif perlu dilakukan perubahan secara formal.
Perubahan kurikulum dilakukan dengan pertimbangan akademis dan pertimbangan praktis. Dasar pertimbangan akademis dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan ilmu pendidikan seni dan seni serta kebutuhan pengguna lulusan di lapangan. Sementara itu, dasar pertimbangan praktis berkaitan dengan sampai seberapa jauh isi kurikulum dapat dimodimodifikasi dan dikembangkan muatan-muatan materinya  sebagai upaya untuk memperkuat perwujudan visi dan misi dalam membentuk kompetensi lulusan dan pencapaian sasaran kerja jurusan.
Mekanisme peninjauan kurikulum yang telah dilakukan di antaranya: 1) Mereview dan merefleksi hasil pembelajaran dalam tiap semester oleh tim pengajar berdasarkan kelompok mata kuliah; 2) Refleksi dan diskusi permasalahan-permasalah yang muncul dalam pembelajaran dan penanganannya; 3) Menetapkan tim khusus pada tingkat jurusan untuk mereview kurikulum berdasarkan hasil masukan dari kegiatan diskusi; 4). Validasi kurikulum oleh didampingi tim ahli; 5) Sosialisasi kurikulum hasil revisi pada tingkat Jurusan; 6). Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan kurikulum hasil revisi oleh Tim ahli yang ditunjuk oleh jurusan; 7) Implementasi dari revisi kurikulum yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil kajian selama 5 tahun  terakhir ini, implementasi kurikulum 2006 dirasakan masih ada beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki, di antaranya:
1.  Penempatan kelmopok mata kuliah perluasan dan pendalaman (MKPP) pada semester ganjil (Semster VII) berdampak kurang seimbangnya tugas dosen antara semester ganjil dan genap. Tugas mengajar pada semester ganjil lebih banyak dari pada tugas mengajar pada semster genap.
2.  Penempatan mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Seni Rupa  sebagai salah satu Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP) dan Mata Kuliah Komputer Grafis pada semester awal (Semester III) dirasakan kurang tepat karena pada umumnya mahasiswa belum tuntas menguasai materi dasar keahlian di jurusan;
3.  Penempatan mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa sebaiknya ditempatkan tidak terlalu akhir (semester VII) sehingga para mahasiswa sejak dini sudah ada bayangan orentasi penelitian.

Tuliskan hasil peninjauan tersebut, mengikuti format tabel berikut.

No
No. MK
Nama MK
MK
Baru/
Lama/Hapus
Perubahan pada
Alasan Peninjauan
Atas Usulan/ Masukan  dari
Berlaku mulai Sem./Th.
Silabus/
SAP
Buku Ajar
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1.
RK232
Komputer Grafis
Komputer Grafis
v
v
Terjadinya tumpang tindih materi dan tujuan pembelajarn dengan mata kuliah DKV
Tim Pengajar
Ganjil/ 2008
2.
RK500
Belajar dan Pembelajaran Seni Rupa
Belajar dan Pembelajaran Seni Rupa
v
v
Mahasiswa belum tuntas dalam menguasai materi jurusan
Tim Pengajar
Ganjil/ 2008
3.
RK504
Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa
Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa
v
v
Ada sejumlah mahasiswa yang masa studinya cepat belum bisa menontrak skripsi karena mata kuliah Metode Peneilitian Pendidikan Seni Rupa belum dikontrak
Tim Pengajar
Ganjil/ 2009




5.3    Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Sistem  pembelajaran di Jurusan Pendidikan Seni Rupa dibangun berdasarkan tujuan, ranah belajar dan hierarki yang telah telah dikembangkan selama ini. Berdasarkan tujuan pembelajaran, kegiatan proses  pembelajaran dirancang untuk memberikan kompetensi lulusan sebagai calon pendidik seni rupa. Untuk mendukung dan mengokohkan tujuan kurikulum dan pembelajaran dilakukan atas tiga landasan utama:  1) Kebutuhan dan karakteristik peserta  didik (landasan psikologis); 2) Tuntutan masyarakat (landasan sosiologis), serta 3) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Selain itu pula, dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran, Jurusan Pendidikan Seni Rupa selalu memperhatikan  landasan filosofis serta keyakinan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ranah pengembangan pembelajaran dikembangkan secara berjenjang mulai dari yang sifatnya sederhana menuju ke hal yang kompleks. Selain itu, ranah pembelajaran juga mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara terintegrasi.
Sejalan dengan tujuan dan ranah pembelajaran yang dikembangkan maka pengembangan materi pembelajaran dirancang dengan mempertimbang-kan tingkat kesulitan tertentu. Proses pembelajaran yang dilakukan dikembangkan dengan memperhatikan tahapan secara hierakhis. Pelaksanaan  pembelajaran dirancang dan dilakukan mulai dari dari mengkaji teori dasar menuju teori lanjutan. Begitu pula dalam mata kuliah praktek, penyajian pembelajaran praktek dirandang mulai dari praktek dasar menuju praktek lanjutan secara berjenjang. Dengan demikian, pemilihan materi dan pelaksanaan mata kuliah disesuaikan dengan hierarki pembentukan kompetensi mahasiswa mulai semester awal sampai semester akhir. Pada semester awal, mahasiswa dibekali dengan mata kuliah dasar yang berisi ilmu pengetahuan dasar baik mata kuliah umum, pendidikan, maupun seni. Selanjutnya, pada semester lanjut mereka dibekali dengan mata kuliah yang bersifat pendalaman materi, baik mata kuliah pendidikan,maupun seni. Pada semester akhir, mahasiswa diberikan peluang untuk menerapkan pengetahuan dan pengalamannya baik di sekolah maupun di masyarakat secara langsung dalam bentuk kegiatan PLP serta penulisan karya ilmiah berupa skripsi kajian atau  penciptaan
Pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa menggunakan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menantang para mahasiswa. Penggunaan strategi dan metode yang tepat akan menjadi motivasi tersendiri baik bagi dosen maupun mahasiswa dalam melaksanakan proses pembalajaran di ruang kuliah. Ketepatan penggunaan strategi dan teknik pembelajaran juga dapat mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan melakukan eksplorasi sehingga kaya akan pengalaman belajar. Penerapan strategi dan teknik pembelajaran juga aakan memiliki dampak terhadap kemampuan berkreasi dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber yang up to date yang tersedia di lingkungan sekitanya.
Mekanisme perkuliahan sejalan dengan pedoman akademik yang dikembangkan oleh universitas. Pada tahap perencanaan pembelajaran, setiap dosen mempersiapkan  dan mengembangkan materi/bahan ajar, mereview silabus dan atau SAP, serta menyusun dan mengembangkan handout melalui kegiatan lokakarya yang dilakukan menjelang pelaksanaan awal semester. Melalui lokakarya tersebut maka diperoleh kesepakatan-kesepakatan mengenai tujuan perkuliahan, materi yang akan dikembangkan serta instrumen evaluasi yang akan dikembangkan.
Mekanisme kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan pembelajaran dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan akhir pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam memonitor pelaksanaan pembelajaran, di antaranya: 1) Mengecek juamlah pertemuan dan materi yang disampaikan dalam pemebalajaran; 2) Refleksi antara tim pengajar berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada awal, tengah, dan akhir semester dalam untuk mengecek kualitas proses dan hasil pembelajaran; 3) Penyebaran angket yang diberikan kepada mahasiswa untuk memonitor kinerja dosen selama proses pembelajaran. Penggunaan angket dalam memonitor perkuliahan ini berisi penilaian tentang: kualitas materi yang disampaikan, penguasaan bahan ajar, metode pengajaran, pengelolaan kelas, kemampuan untuk memotivasi mahasiswa agar terlibat dalam pembelajaran, dan evaluasi yang dilakukan; dan 4) Tindak lanjut penyelesaian masalah sesuai dengan masalah yang dihadapi.
5.3.1   Mekanisme Penyusunan Materi Kuliah dan Monitoring Perkuliahan
Jelaskan mekanisme penyusunan materi kuliah dan monitoring perkuliahan, antara lain kehadiran dosen dan mahasiswa, serta materi kuliah.


Mekanisme penyusunan materi kuliah berangkat dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh lulusan. Setelah ditentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, selanjutnya dijabarkan dalam bentuk mata kuliah serumpun agar tidak terjadi tumpang tindih dari segi tujuan dan materi pembelajaran. Semua dosen diwajibkan menyusun silabus dan satuan acara perkuliahan (SAP).
Mekanisme monitoring pelaksanaan perkuliahan pada awal perkuliahan dan kehadiran dosen dan mahasiswa dilakukan dengan menyiapkan format daftar kehadiran dosen dan format daftar kehadiran mahasiswa.
Pada saat perkuliahan berjalan, kegiatan monitoring perkuliahan dilakukan melalui Pengisian Berita Acara Perkuliahan (BAP) oleh dosen  pada setiap pertemuan. BAP ini merupakan salah satu bukti administratif konerja dosen dalam melaksanakan tugasnya yang dicatat/direkap oleh pimpinan jurusan secara periodik.
Jumlah pertemuan antara dosen dan mahasiswa dilakukan secara konsisten dalam perkuliahan sebanyak 16 kali pertemuan untuk setiap mata kuliah per semester. Jumlah perkuliahan dimonitor melalui pengisian daftar kehadiran dosen (presensi) di dalam kelas dan berita acara perkuliahan. Kualitas perkuliahan dilakukan melalui kegiatan tatap muka yang didukung dengan pemberian tuga-tugas baik terstruktur maupun mandiri,  praktikum, dan kegiatan lapangan untuk pendalaman teori yang telah disampaikan.
Pada saat menjelang akhir semester perkuliahan, dilakukan  evaluasi melalui kuesioner dari penjaminan mutu yang diisi mahasiswa untuk memberikan penilaian terhadap kinerja dosenpada saat pembelajaran sebagai umpan balik hasil kuesioner tersebut diinformasikan pada dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan.
Selain kegiatan monitoring di atas, secara informal jurusan dengan dosen selalu melakukan komunikasi terbuka mengenai kendala-kendala pelaksanaan perkuliahan. Dialog juga dilakukan pimpinan jurusan dengan para mahasiswa untuk memperoleh gambaran pelaksanaan perkuliahan sesuai mata kuliah dan dosen pengampunya. Mahasiswa memiliki kebebasan dalam menilai atau menanyakan segala hal yang berkaitan dengan perkuliahan serta materi perkuliahan. Hasil dialog terbuka baik dengan dosen maupun mahasiswa tersebut selanjutnya  diinformasikan pada rapat dinas jurusan untuk dicarikan solusi dan tindak lanjutnya.

5.3.2  Lampirkan contoh soal ujian dalam 1 tahun terakhir untuk 5 mata kuliah keahlian berikut silabusnya.

5.4   Sistem Pembimbingan Akademik
5.4.1  Tuliskan nama dosen pembimbing akademik dan jumlah mahasiswa  yang dibimbingnya dengan mengikuti format tabel berikut: 

No.
Nama Dosen Pembimbing Akademik
Jumlah Mahasiswa Bimbingan
Rata-rata Banyaknya Pertemuan/mhs/ semester
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Agus Nursalim
21
16 Pertemuan
2.
Ayat Suryatna
18
16 Pertemuan
3.
Bandi Sobandi
21
16 Pertemuan
4.
Dadang Sulaeman
21
16 Pertemuan
5.
Dewi M. Sya'bani
21
16 Pertemuan
6.
Farid Abdullah
20
16 Pertemuan
7.
Harry Sulastianto
20
16 Pertemuan
8.
Hery Santosa
18
16 Pertemuan
9.
Maman Tocharman
19
16 Pertemuan
10.
Mochammad Oscar Sastra
20
16 Pertemuan
11.
Nanang Ganda Prawira
21
16 Pertemuan
12.
Suryadi
21
16 Pertemuan
13.
Taswadi
17
16 Pertemuan
14.
Tity Soegiarty
20
16 Pertemuan
15.
Tri Karyono
21
16 Pertemuan
16.
Untung Suprianto
21
16 Pertemuan
17.
Yadi Rukmayadi
20
16 Pertemuan
18.
Yaya Sukaya
20
16 Pertemuan
19.
Yulia Puspita
20
16 Pertemuan
20.
Zakarias Sukarya Soeteja
19
16 Pertemuan
21.
Zakiah Pawitan
20
16 Pertemuan
Total


Rata-rata banyaknya pertemuan per mahasiswa per semester =  1 kali.

5.4.2  Jelaskan proses pembimbingan akademik  yang diterapkan pada Program Studi ini dalam hal-hal berikut:

No
Hal
Penjelasan
(1)
(2)
(3)
1
Tujuan pembimbingan
Proses bimbingan akademik bertujuan untuk:
1.  Menyamakan persepsi dan  pemaham-an mahsiswa berkaitan dengan strategi dengan pemilihan mata kuliah yang ditawarkan oleh jurusan
2.  Mengidentifikasi permasalahan akade-mik yang sering dihadapi mahasiswa  dalam mengikuti perkuliahan
3.  Menemukan faktor kesulitan/ pengham-bat mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan melalui komunikasi dialogis
4.  Memberikan bantuan dan pelayanan kepada mahasiswa sehingga  proses dalam menyelesaikan studinya tepat waktu.
5.  Memperoleh prestasi belajar yang sesuai dengan kemampuan mereka.
6.  Meningkatkan dan membina hubungan sosial dengan sesama mahasiswa dan dosennya dengan baik.
7.  Menyiapkan mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dengan baik.

2.

Pelaksanaan pembimbingan

Pelaksanaan bimbingan secara formal dilakukan minimal satu kali dalam tiap semester.  Pada dasarnya pelaksanaan bimbingan mencakup:
1.  Penyamaan persepsi mengenai kebijakan universitas, fakultas dan jurusan berkaitan dengan pedoman akademik
2.  Mengidentifikasi masalah yang dihadapi mahasiswa serta solusi yang diajukan
3.  Mengevaluasi hasil perkuliahan pada semester sebelumnya
4.  Pembimbingan rencana studi melalui pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)
5.  Monitoring jalannya perkuliahan.
6.  Laporan hasil studi mahasiswa (KHS)

3.

Masalah yang dibicarakan dalam pembimbingan

Masalah yang dibicarakan dalam proses bimbingan mahasiswa terdiri dari tiga bagian yaitu awal perkuliahan, perkuliahan tiap semester dan pada akhir perkuliahan:
1. Awal perkuliahan (Bagi mahasiswa  baru pada semester awal):
·     Pengenalan struktur kurikulum dan mata kuliah
·     Mengenal dan memahami tujuan dan fungsi perkuliahan dari  setiap kelompok mata kuliah
·     Pengenalan hierarki mata kuliah berjenjang dan tidak berjenjang
·     Pengarahan jenis dan jumlah sks yang harus ditempuh pada semester pertama
·     Teknik kontrak kuliah setiap mahasiswa
·     Kiat dan cara belajar di Perguruan Tinggi
·     Etika mahasiswa dalam kehidupan kampus
2.  Perkuliahan tiap Semster:
·        Membahas rencana studi (KRS) mahasiswa tiap semester
·        Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh masing-masing mahasiswa
·        Menentukan jumlah mata kuliah dan jumlah SKS yang harus diambil oleh setiap mahasiswa berdasarkan KHS setiap mahasiswa
·        Memberikan motivasi kepada mahasiswa dengan cara pengenalan mata kuliah yang dikontrak pada semester yang sedang ditempuh
·        Membahas permasalahan akademik dan nonakademik serta mencari solusi pemecahan atas masalah yang dihadapi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan.
3.  Pada Tahap Akhir Perkuliahan
·     Memberikan pengarahan kepada mahasiswa untuk mengenali perma-salahan yang akan ditulis dalam skripsi
·     Membantu mahasiswa untuk melaku-kan penelitian berdasarkan pedoman karya ilmiah yang berlaku di univer-sitas
·     Memberikan bimbingan teknis bagi mahasiswa untuk menysusun laporan tertulis dalam bentuk karya skripsi
4.
Kesulitan dalam pembimbingan dan upaya untuk mengatasinya
Ada beberapa kesulitan dan upaya mengatasinya dalam pelaksanaan  proses bimbingan di antaranya:
1.  Masih ada beberapa mahasiswa yang memiliki kebiasaan terlambat dalam melakukan bimbingan studi bersama pembimbing akademik berdasarkan waktu yang telah ditentukan jurusan. Upaya untuk mengatasinya adalah PA meng-sms atau menelpon mahasiswa  untuk melakukan bimbingan akademik.
2.  Masih ada sebagian kecil mahasiswa yang membiarkan kegagalan hasil studi pada semester awal sampai semester akhir.  Untuk mengatasi masalah tersebut, PA selalu mencek dan mengingatkanmahasiswa bimbingan-nya untuk  mengontrak mata kuliah yang gagal lebih awal sebelum mengontrak mata kuliah yang ditawarkan.
3.  Kualitas daya juang dan motivasi belajar mahasiswa dalam perkuliahan pada umumnya masih lemah. Untuk mengatasi masalah itu, dosen PA selalu memberikan motivasi dan pemahaman berkaitan dengan kiat sukses dalam mengikuti perkuliahan
5.
Manfaat yang diperoleh mahasiswa dari pembimbingan
Manfaat yang dirasakan oleh mahasiswa dari kegiatan bimbingan adalah:
1.  Memberikan kesempatan mahasiswa dapat melakukan tukar pengalaman bersama pembimbing;
2.  mahasiswa memiliki pengetahuan dan strategi dalam menghikuti perkuliahan;
3.  Membantu mahasiswa untuk mengenali potensi yang dimilikinya sebagai modal dalam mengikuti perkuliahan
4.  Membantu mahasiswa dalam meng-atasi masalah akademik maupun non akademik
5.    Memacu siswa untuk dapat mengelola waktu dan merencanakan penyelesaian studi sesuai  waktu yang tersedia


5.5   Pembimbingan Tugas Akhir / Skripsi
5.5.1   Jelaskan pelaksanaan pembimbingan Tugas Akhir atau Skripsi yang diterapkan pada PS ini. 
1.      Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen pembimbing tugas akhir (TA)  13, 77 mahasiswa/dosen TA.
2.      Rata-rata jumlah pertemuan dosen-mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir  16 kali mulai dari saat mengambil TA hingga menyelesaikan TA.
3.      Tuliskan nama-nama dosen yang menjadi pembimbing tugas akhir atau skripsi, dan jumlah mahasiswa yang bimbingan dengan mengikuti format tabel berikut: 




No
Nama Dosen Pembimbing
Jumlah Mahasiswa
(1)
(2)
(3)
1.
AGUS NUR SALIM
3
2.
AYAT SURYATNA
9
3.
BANDI SOBANDI
17
4.
DADANG SULAEMAN
14
5.
DEWI MUNAWWARAH SYA'BANI
1
6.
FARID ABDULLAH
8
7.
HARRY SULASTIANTO
14
8.
HERY SANTOSA
19
9.
MAMAN TOCHARMAN
15
10.
MOCHAMMAD OSCAR SASTRA
20
11.
NANANG GANDA PRAWIRA
18
12.
SURYADI
23
13.
TASWADI
8
14.
TITY SOEGIARTY
21
15.
TRI KARYONO
21
16.
UNTUNG SUPRIANTO
15
17.
YADI RUKMAYADI
19
18.
YAYA SUKAYA
13
19.
YULIA PUSPITA
1
20.
ZAKARIAS SUKARYA SOETEJA
26
21.
ZAKIAH PAWITAN
3

Pelaksanaan proses pembimbingan tugas akhir atau skripsi berpedoman pada pedoman akademik dan penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia. Pada pelaksanaan pembimbingan Tugas Akhir atau Skripsi, pembimbing skripsi dikategorikan menjadi pembimbing 1 dan pembimbing 2 berdasarkan gelar akademik, jenjang kepangkatannya, dan bidang kepakaran yang ditekuninya.
Untuk memaksimalkan pembimbingan, maka sebelum mengajukan seminar pra sidang. Jumlah bimbingan yang harus dilakukan dalam menyusun penulisan skripsi berdasarkan kesepakatan dilakukan oleh mahasiswa minimal 8 kali pertemuan pada masing-masing pembimmbing 1 dan 2. Jumlah pertemuan ini  terhitung mulai dari pengajuan proposal skripsi hingga pengajuan seminar pra sidang. Untuk ini mahasiswa diwajibkan untuk mengisi buku bimbingan tugas akhir dan dilampirkan sebagai syarat saat mengajukan seminar pra sidang dan sidang skripsi.

1.   Ketersediaan panduan pembimbingan tugas akhir (Beri tanda Ö pada pilihan yang sesuai):
ÖYa
           Tidak
      Jika Ya, jelaskan cara sosialisasi dan pelaksanaannya.


1.  Bimbingan Tugas Akhir :
Sosialisasi panduan pembimbingan tugas akhir/skripsi secara dilakukan baik secara formal maupun informal oleh universias maupun oleh jurusan. Pada awal perkuliahan (saat mahasiswa baru) universitas telah membagikan sejumlah dokumen berupa buku Pedoman Akademik dan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Keterlibatan  dan peran jurusan dalam proses pembimbingan akademik dilakukan berdasarkan buku pedoman  dari universitas. Namun demikian, sesuai kondisi dan karakteristik yang ada dikembangkan pula pedoman tugas akhir skripsi penciptaan. Pedoman ini digunakan oleh mahasiswa yang menempuh penyelesaian studinya melalui penciptaan karya seni. Buku panduan tersebut dimiliki oleh setiap dosen pembimbing dan mahasiswa dan dijadikan acuan pada setiap mahasiswa melakukan bimbingan tugas akhir dengan dosen pembimbing.

2.  Penulisan skripsi
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah khususnya tata cara penulisan skripsi diatur dengan Surat Keputusan Rektor No. 2414/H40/KL/2007. Pembimbingan penulisan skripsi dilakukan oleh satu dosen pembimbing selaku pembimbing satu dan satu orang dosen pembimbing dua. Penetapan pembimbing didasarkan pada topik  atau masalah yang dibahas dalam skripsi. Penetapan pembimbing skripsi ditetapkan melalui SK Dekan berdasarkan kepada permohonan ketua jurusan/prodi. Dalam proses pembimbingan skripsi, setiap mahasiswa dan  dosen dimonitor melalui kartu bimbingan skripsi.


Gambar 5.1 Alur proses Pelaksanaan Skripsi dan Ujian sidang


Sosialisasi pembimbingan tugas akhir dilakukan oleh dewan skripsi yang telah ditetapkan oleh Jurusan Pendidikan Seni Rupa pada awal semester ganjil dan genap. Semua mahasiswa yang telah mengkontrak skripsi berkumpul memperoleh penjelasan teknis mengenai tahapan penyusunan skripsi dari mulai proses pengajuan proposal, pemilihan pembimbing, proses pembimbingan, pengajuan pra sidang skripsi, hingga pengajuan sidang skripsi.
Dewan skripsi bertugas untuk: 1) Mengkoordinir mahasiswa yang mengkontrak skripsi; 2) Menyelenggarakan sidang proposal bagi mahasiswa yang mengajukan; 3) Memilih pembimbing skripsi; 4) Menyelenggarakan seminar pra sidang skripsi; 5) Menyelenggara-an sidang skripsi; dan 6) Menjadi fasilitator bagi mahasiswa yang bermasalah dengan pembimbing pada proses penyusunan skripsi.

5.5.2 Rata-rata lama penyelesaian tugas akhir/skripsi pada tiga tahun terakhir: 6 bulan. (Menurut kurikulum tugas akhir direncanakan 1 semester).

5.6  Upaya Perbaikan Pembelajaran
Uraikan upaya perbaikan pembelajaran serta hasil yang telah dilakukan dan dicapai dalam tiga tahun terakhir dan hasilnya.

Butir
Upaya Perbaikan
Tindakan
Hasil
(1)
(2)
(3)
Materi
Pengayaan bahan ajar
Terbitnya beberapa bahan ajar berupa buku
Metode Pembelajaran
Pelatihan applied approach
Terlatihnya dosen muda untuk mengaplikasikan dan mengkreasikan metode pembelajaran  di kelas
Penggunaan Teknologi Pembelajaran
Modernisasi fasilitas pengajaran
Fasilitas pengajaran di kelas dilengkapi dengan jaringan teknologi informasi
(LAN, Hotspot), pengajaran dengan media power point.
Cara-cara evaluasi
Pelatihan Penyusunan alat evaluasi
Tersusunnya model alat evaluasi yang dapat dipergunakan di kelas
Pengenalan mahasiswa terhadap dunia kerja
Magang di industri bidang busana
Mahasiswa memiliki pengalaman bekerja secara langsung di dunia industri sebagai kesiapan memasuki dunia kerja.

5.7 Upaya Peningkatan Suasana Akademik
5.7.1 Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik).

Iklim dan suasana akademik dipengaruhi oleh unsur pimpinan,dosen, mahasiswa, dan staf pendukung. Hubungan yang harmonis akan membentuk sebuah sinergi dalam mengoptimalkan budaya akademis sehingga perkembangan otonomi keilmuan, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akan tercipta dengan sendirinya.
Otonomi keilmuan berkembang pada unit dasar dalam hal ini pada tingkat jurusan/prodi. Oleh karena itu, otonomi keilmuan  menjadi hal yang mutlak untuk diperhatikan keberadaanya. Untuk menjaga hal tersebut prodi selalu berupaya untuk melakukan upaya adaptasi terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat luas serta melakukan sejumlah penemuan dan inovasi keilmuan dalam menjawab tantangan jaman.
Penataan dan pengembangan suasana akademik didasarkan pada beberapa panduan yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, di antaranya: Panduan Akademik, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Buku Bimbingan Skripsi, Kurikulum, dan Pengembangan Kepakaran Dosen.
Beberapa upaya konkret telah dilakukan jurusan guna terciptanya suasana dan iklim akademik yang kondusif maka dilakulan tiga tahapan, yaitu:
Pertama, Tahap Persiapan, dilakukan penataan persiapan perangkat-perangkat atau administrasi pembelajaran, seperti: 1) Pembentukan Kelompok Bidang Kajian (KBK)  berdasarkan kategori kepakaran dosen; 2) Revisi silabus, SAP, handout, dan bahan ajar yang akan dikembangkan; 3) Lokakrya revisi penyusunan silabus setiap mata kuliah untuk menghindari tumpang tindih materi perkuliahan sehingga semua mata kuliah dapat saling dukung dalam menguatkan kompetensi mahasiswa.
Kedua, Tahap Pelaksanaan, dilakukan langkah-langkah konkret seperti: 1) Mata kuliah diampu oleh tim pengajar yang terdiri dari dua orang dosen atau lebih; 2) Tatap muka dilakukan sebanyak 12-16 kali pertemuan untuk setiap mata kuliah (termasuk dua pertemuan untuk UTS dan UAS); 3) Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan selama proses pembelajaran, ditambah dengan ujian tengah semester pada pertemuan ke delapan, dan pelaksanaan ujian akhir semester pada pertemuan ke-16.
Ketiga, Tahap Evaluasi, dilakukan melalui kegiatan: 1) Monitoring pelaksanaan pembelajaran; 2) Melakukan penyebaran angket kepada mahasiswa untuk mengukur kinerja dosen dalam melaksanakan tugasnya; 3) Setiap dosen diwajibkan memberikan laporan hasil UTS dan UAS dalam format khusus ke jurusan; dan 4) Jurusan mengadakan rapat dinas dosen untuk membahas dan mereview persiapan berupa administrasi pembelajaran dan implementasinya.

5.7.2 Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika.

Ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di jurusan memiliki peran penting guna pencapaian proses dan hasil pembelajaran.  Sarana dan prasarana yang memadai diharapkan dapat meningkatkan interaksi pembelajaran antara mahasiswa dadengan dosen sehingga tujuan pembelajaran dapat berkualitas. Ketersedian sarana yang dimiliki jurusan diharapkan pula dapat memperlancar pelayanan akademis dan nonakademis sivitas akademika. Secara umum, sarana yang dimiliki jurusan, di antaranya:
1)      Ruang pimpinan jurusan: Digunakan untuk memberikan pelayanan administrasi akademik dan non akademik yang dapat diskses secara terbuka oleh mahasiswa atau pihak-pihak lain yang memerlukan informasi secara langsung dari pimpinan.
2)      Ruang dosen: Dipergunakan untuk berbagai jenis kegiatan sebagai ruang kerja dosen serta ruang konsultasi mahasiswa dengan dosen berkaitan dengan berbagai kegiatan akademik maupun non akademik.
3)      Ruang kuliah: Dipergunakan sebagai tempat interaksi dosen-mahasiswa secara formal dalam proses perkuliahan.
4)      Ruang Laboratorium: Dipergunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam kegiatan praktikum.
5)      Telepon internal masing-masing dosen jurusan untuk dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi antara dosen dengan mahasiswa atau pihak-pihak lain. Selain terdapat telpon, untuk kelancaran pelayanan, jurusan juga menyediakan daftar nomor telepon pribadi dosen (rumah atau seluler) yang dapat diakses oleh mahasiswa an atau pihak lain yang memErlukan.
6)      Perangkat koneksi internet secara wireless dapat dimanfaatkan untuk komunikasi  antar dosen-mahasiswa melalui e-mail .
7)      Perpustakaan baik perpustakaan universitas maupun prodi yang dapat dimanfaatkan oleh dosen dan mahasiswa untuk peningkatan dan pengembangan ilmu.
Upaya untuk menciptakan interaksi akademik yang kondusif di antara civitas akademika, jurusan menetapkan sebagian anggaran (UTU dan DIPA) yang tercantum dalam RKAT yang digunakan untuk: 1) Penysusunan dan pengemebangan bahan ajar (silabus, SAP, handout, dan bahan ajar setiap mata kuliah tiap semester); 2) Pengadaan bahan praktikum perkuliahan tiap semester; 3) Pengembangan media pembelajaran baik untuk mata kuliah teori maupun praktik; 4) Memfasilitasi dosen untuk menyelenggarakan penelitian melalui studi lapangan ataupun pemantapan materi melalui implementasi hasil pembelajaran baik pada mata kuliah teori maupun praktik; 5) Memfasilitasi dosen untuk melakukan pengebdian pada masyarakat; 6) Memfasilitasi pembimbingan skripsi melalui rangkaian kegiatan seminar proposal, seminar pra sidang, hingga sidang skripsi.

5.7.2  Program dan kegiatan di dalam dan di luar proses pembelajaran, yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas,  untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif (misalnya seminar, simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama, pengenalan kehidupan kampus, dan temu dosen-mahasiswa-alumni).

Keikutsertaan  civitas akademika jurusan dalam berbagai kegiatan akademik di kampus memberi warna tersendiri  dalam mengokohkan peran sumber daya manusia terhadap pengembangan lembaga akademik. Para dosen jurusan banyak yang terlibat dalam berbagai kegiatan baik di dalam maupun di luar kelas. Beberapa orang dosen aktif dalam mengikuti  pertemuan ilmiah seperti seminar, simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama baik dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional. Keterlibatan dosen dalam berbagai kegiatan tersebut ada yang berperan  sebagai panitia, pembicara, maupun peserta.
Beberapa kegiatan akademik yang dilakukan oleh jurusan untuk meningkatkan suasana akdemik di antaranya:
1)     Penyelenggaraan seminar dan lokakarya hasil penelitian dosen dan mahasiswa yang dilakukan rutin melalui Forum Akademik
2)     Pelaksanaan lokakarya/workshop  baik secara internal maupun eksternal.
3)     Penyusunan roadmap dan payung penelitian untuk menguatkan kepakaran dosen berdasarkan kajian bidang keilmuan. Dalam pelaksanaan penelitian diwajibkan untuk memayungi tugas akhir mahasiswa;
4)     Pengenalan kehidupan kampus kepada mahasiswa dilakukan dalam bagi mahasiswa baru maupun mahasiswa lama yang bertujuan untuk membina mahasiswa dalam berkata, bersikap, dan bertindak secara terpuji dengan menjunjung norma-norma yang berkembang dalam kehidupan kampus.
5)     Melakukan kegiatan temu alumni yang melibatkan dosen, mahasiwa dan alumni melalui serangkaian kegiatan pameran, seminar yang dilakukan rutin setiap tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk: a) meningkatkan hubungan kerja sama antara sovitas akademika dengan alumni; b) memperluas desiminasi temuan-temuan ilmiah baru baik dari lingkungan dosen maupun alumni, sekaligus sebagai upaya proaktif untuk mereview persoalan-persoalan pendidikan seni yang terjadi di lapangan; c) melakukan pemetaaan potensi dan kiprah alumni di masyarakat.


5.7.3 Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, antar mahasiswa, serta antar dosen.

Kualitas interaksi akademik dosen-mahasiswa saat ini sudah terbangun dengan baik dan bersifat terbuka. Interaksi akademik sudah terjadi dua arah antara dosesn dengan mahasiswa bahkan antara mahasiswa dengan mahasiswa sendiri.
Adanya iklim keterbukaan antara dosen dan mahasiswa memberi dampak semakin terbangunnya hubungan harmonis antarsivitas akademika. Keterbukaan dosen tercermin dalam kegiatan pembelajarannya berupa memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memberikan pertanyaan, tanggapan dan pertanyaan bahkan menyanggah pendapat dosen sehingga ada iklim dialogis keilmuan.
Berdasarkan tugas dan perannya, dosen sebagai pembimbing diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pendewasaan mahasiwa dalam melaksanakan tugas akademiknya sehingga potensi mahasiswa tergali  dengan optimal. Selain itu, interaksi dosen dengan civitas akademika lainnya berlangsung baik. Hal ini tercermin melaluiinteraksi dalam proses pembelajaran, kegiatan pengujian, pelaporan kegiatan penelitian, seminar, diskusi, proses pembimbingan akademik, serta proses pembimbingan tugas akhir/skripsi.
Secara kelembagaan, sujud kepedulian jurusan dilakukan dalam melakukan pembinaan kegiatan kemahasiswaan. Bentuk interaksi jurusan dengan himpunan mahasiswa saat ini berjalan baik. Jurusan memberi dukungan moran dan finansial terhadap kegiatan himpunan mahasiswa. Sebaliknya, para mahasiswa juga berperan aktif memberikan kontribusinya dalam mengikuti program kerja yang digagas jurusan.

5.7.4    Pengembangan perilaku kecendekiawanan.

Lembaga pendidikan memiliki peran strategis untuk melakukan tranformasi dan konservasi nilai budaya yang berkembang di masyarakat. Beberapa karakter yang harus muncul dan dipertahankan sebagai sujud prilaku kecendekiawanan di antaranya kejujuran ilmiah, kemampuan berpikir analisis, keteladanan, serta soft skills lainnya.
Kejujuran ilmiah perlu dijunjung tinggi dalam melakukan proses pencarian kebenaran lewat prosedur keilmuan melalui berbagai kegiatan terutama dalam bidang pendidikan dan penelitian. Bentuk kegiatan  seperti keikutsertaan dalam lokakarya penelitian, penulisan jurnal dan desiminasi hasil penelitian merupakan wujud nyata yang encerminkan kecedekiawanan dosen dalam mengembangkan ilmunya.
Dalam hal ini prodi mendorong seluruh dosen untuk terus meningkatkan kualifikasi pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, prodi juga melakukan pelatihan-pelatihan pendek untuk mengembangkan dan membina kemampuan dosen dalam melakukan kegiatan ilmiah seperti penelitian dan publikasi hasil penelitian dan pemikiran dalam bentuk artikel dan jurnal ilmiah.
Beberapa perilaku cendekia yang perlu dibina dan ditingkatkan bagi civitas akademika di antaranya:
1)  Pembinaan kemampuan meneliti bagi para dosen dan mahasiswa yang dilakukan berdasarkan paying penelitian jurusan
2)  Memotivasi terwujudnya publikasi ilmiah bagi para dosen melaukan pubdlikasi ilmiah dalam jurnal terakreditasi nasional atau internasional;
3)  Memahami kaidah penulisan ilmiah bagi dosen dan mahasiswa sehingga terhindar dari kegiatan plagiat.
4)  Pembinaan disiplin di kalangan dosen dan mahasiswa dalam melakukan interaksi akademik, baik dalam melakukan pembelajaran, penelitian, maupun pengabdian masyarakat.
5)  Pembinaan kemampuan penguasaan ICT bagi dosen dan mahasiswa dalam upaya meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sehingga bahan yang dipelajari selalu up to date.
6)  Membina kemampuan melakukan kerjasama bagi dosen dan mahasiswa dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi. Pembinaan kerjasama ini dapat dilakukan secara internal di lingkungan UPI dan eksternal di luar lingkungan UPI. Kerjasama internal yang telah dilakukan yakni kerjasama dengan UPT Kebudayaan, Pusat Pendidikan Seni (PUSDIKNI UPI), Pusat Studi Wanita dan Seni Budaya UPI, Jurusan Seni Musik, Jurusan Seni Rupa, SPs UPI. Adapun beberapa instansi yang dilibatkan dalam kerjasama eksternal di antaranya MGMP Seni Budaya kabupaten/kota di Jawa Barat  budaya, Asosiasi Pendidik Seni, Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Malang,  Balai Besar Kerajinan dan Batik, serta Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS Univeritas Negeri Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar